Capex Dianggarkan Lebih Rendah, Rally CTRS Terhenti

Capex Dianggarkan Lebih Rendah, Rally CTRS Terhenti

Tahun ini PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menganggarkan belanja modal (capex) mencapai Rp1,4 trilun, jumlah ini turun sekitar 30% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2 triliun. Melambatnya pertumbuhan sektor properti dituduh sebgai penyebabnya. Nantinya, penggunaan capex tersebut mendukung rencana pengembangan proyek di Jayapura dan penyelesaian proyek hotel di wilayah Ciputra World Surabaya.

Dana capex tahun 2014 seluruhnya dari kas internal perseroan. Lebih lengkapnya Rp 600 miliar dianggarkan oleh CTRS untuk untuk akuisisi lahan tahun ini. Dana tersebut diambil dari anggaran belanja modal 2014 sebesar Rp 1 triliun. Lokasi lahan yang akan diakuisisi akan berada di sekitar proyek eksisting milik CTRS. Pertumbuhan marketing sales CTRS diperkirakan hanya mencapai 10%-20% pada 2014. Perseroan berharap mencapai penjualan sebesar Rp 3,52 triliun hingga Rp 3,84 triliun.

Sejumlah rencana tersebut nampaknya didukung dengan kondisi fundamental yang tergolong lumayan, dimana terlihat rasio-rasio kesehatan dan efisiensi perusahaan terpenuhi dengan baik. Jumlah kas dan asset yang meningkat tiap kuartal tergambar di laporan keuangan yang mencatatkan masing-masing meningkat 18.3% dan 14% selama 6 bulan terakhir.

Selain itu baiknya kondisi keuangan CTRS terlihat dari kualitas ROE dan ROA yang meningkat tiap kuartal dan saat ini membukukan angka masing-masing 11.9% dan 5.06% di kuartal III 2013. Serta EBITDA juga yang terus mengalami kenaikan sebesar 170% pada 6 bulan terakhir dan dapat dijadiakan acuan estimasi cash flow yang tersedia untuk membayarkan hutang pada asset jangka panjang. Rasio hutang terhadap equity CTRSjuga dapat dikatan cukup rendah dan stabil.

Sementara itu kabar dari pasar saham kemarin (11/2/2014). CTRS dibuka tetap di posisi 2000, pergerakan saham ini langsung menlonjak ke  level 2090 dan kemudian ditutup melemah 40 poin  dengan volume perdagangan mencapai 4,51 juta lot.

Secara teknikal, CTRS masih melaju dalam tren positifnya dengan dukungn dari beberapa indikator. MACD terpantau masih menguat di area positif, RSI juga menunjukan pergerakan yang sama namun sudah berada pada area jenuh beli, sementara ADX yang berada di area 80% mulai tunjukan pergerakan yang cenderung mendatar.

Dengan kondisi yang mulai memasuki masa jenuh beli, disarankan untuk menahan diri untuk mengoleksi saham ini karena harga juga menunjukan potensi untuk terjadi koreksi. Kisaran support berada pada Rp. 1.880 sementara resistance berada pada Rp. 2.100. 

 

(rf/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*