Cadangan Devisa RI US$ 111 Miliar, BI Harusnya Mampu Jaga Rupiah

Jakarta -Bank Indonesia (BI) diminta lebih ketat mempertahankan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), supaya nilainya tidak anjlok seperti hari ini.

Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM), Tony Prasetiantono, mengatakan cadangan devisa Indonesia saat ini masih cukup besar untuk bisa menunjang pengawalan bank sentral terhadap mata uang Garuda.

“BI harus menjaganya (rupiah) dengan cara melakukan intervensi. Cadangan devisa kita US$ 111 miliar cukup memadai,” tegas Tony kepada detikFinance, Senin (15/12/2014).

Menurutnya, dolar AS yang sudah mencapai titik tertinggi sejak Agustus 1998 ini tidak wajar. Pelemahan rupiah dianggap terlalu besar. Dolar AS sebaiknya bisa ditahan di kisaran Rp 12.500.

“Kurs dolar mestinya maksimal Rp 12.500,” jelasnya.

Seperti diketahui, posisi tertinggi yang bisa diraih dolar AS hari ini berada di titik Rp 12.695 sekitar dua jam ke belakang.

Posisi tertinggi dolar AS itu merupakan yang terkuat sejak Agustus 1998, yaitu setelah krisis moneter melanda Tanah Air.

(ang/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*