Bursa Wall Street Naik Setelah Estimasi PDB Kuartal Ketiga AS Meningkat

Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (30/11), terdukung meningkatnya perkiraan pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga.

Dalam berita ekonomi, pembacaan kedua pada GDP kuartal ketiga datang pada tingkat tahunan 3,2 persen, di atas pembacaan sebelumnya 2,9 persen.

Data lain yang dirilis Selasa termasuk indeks S & P Inti Logic Case-Shiller, yang menunjukkan harga rumah AS naik 5,5 persen pada September. Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan November datang di 107.1, jauh di atas ekspektasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 25 poin lebih tinggi, dengan saham UnitedHealth Group memberikan kontribusi paling besar keuntungan.

Indeks S & P 500 naik 0,1 persen, dengan sektor perawatan kesehatan dan real estate naik sekitar 0,7 persen.

Indeks Nasdaq unggul, menutup 0,2 persen lebih tinggi dan mencapai intraday tinggi baru 5,403.86.

Tiga indeks utama diperdagangkan lebih rendah di awal sesi.

Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari turun 3,9 persen untuk berakhir di $ 45,23 per barel. OPEC akan bertemu di Wina, Austria, Rabu dan pedagang akan tetap mencermati pengumuman mengenai pemotongan produksi minyak. Pada September, OPEC telah menyatakan kesepakatan untuk memangkas produksi sekitar 1 juta barel per hari.

Menteri Energi Indonesia Ignasius Jonan mengatakan ia tidak yakin OPEC akan meraih kesepakatan untuk membatasi produksi minyak ketika bertemu. Sementara itu, produsen non-OPEC Rusia dikonfirmasi pada hari Selasa itu tidak akan menghadiri pertemuan OPEC, tetapi menambahkan bahwa pertemuan antara kelompok dan produsen non-afiliasi pada tahap berikutnya adalah mungkin.

Data ekonomi telah berada di garis depan bagi investor karena mereka mempersiapkan diri untuk kenaikan suku bunga dari Federal Reserve bulan depan. Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember berada di atas 95 persen

Harga Treasury pulih untuk menghapus kerugian sebelumnya pada Selasa, dengan dua tahun yield di 1,099 persen dan yield 10-tahun sekitar 2,302 persen.

Dolar AS tergelincir sekitar 0,35 persen terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro sekitar $ 1,064 dan yen sekitar 112,6. Namun, greenback telah diperkuat baru-baru ini. Tren kenaikan dolar telah didorong oleh optimisme dalam perekonomian AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 23,70 poin, atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 19,121.60, dengan kenaikan tertinggi saham UnitedHealth dan saham Chevron yang alami penurunan terbesar.

Indeks S & P 500 naik 2,94 poin, atau 0,13 persen, menjadi berakhir pada 2,204.66, dengan sektor real estat memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi dan sektor energi dan telekomunikasi tertinggal.

Indeks Nasdaq menguat 11,11 poin, atau 0,21 persen, menjadi ditutup pada 5.379.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi Personal Income, Personal Spending, Pending Home Sales bulan Oktober dengan hasil mixed.

Juga akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan terjadi peningkatan. Jika terealisir akan menekan harga minyak mentah.

Juga pasar akan mencermati hasil pertemuan negara-negara OPEC hari ini di Wina, Austria untuk kesepakatan pemotongan produksi. Jika tercapai hasil baik akan meningkatkan harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada pergerakan selanjutnya akan mencermati pergerakan harga minyak mentah menjelang pertemuan kesepakatan pemotongan produksi OPEC pada 30 November ini.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*