Bursa Wall Street Mixed, Dow Jones Tetap Raih Rekor

Bursa saham AS ditutup mixed dengan sebagian besar lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (17/02) terganjal profit taking setelah indeks utama bukukan rekor kenaikan lima hari berturut-turut, sementara sektor energi turun 1 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 10 poin, ditutup pada rekor tinggi, dengan saham Chevron memberikan kontribusi paling besar dalam kerugian dan saham 3M yang paling untung.

Indeks S & P 500 turun 0,1 persen, dengan penurunan tertinggi sektor energi.

Indeks komposit Nasdaq turun 0,1 persen. Indeks utama membukukan tertinggi intraday segar di awal sesi.

Tiga indeks utama, bersama dengan saham kapital kecil Russell 2000, ditutup di tertinggi sepanjang masa baru lagi pada Rabu, sebagai Presiden Donald Trump terus menggembar-gemborkan agenda ekonominya terdiri dari tiga tema utama: deregulasi, pemotongan pajak perusahaan dan stimulus fiskal. Rabu juga menandai hari berturut kelima dengan indeks ditutup pada rekor tertinggi.

Data ekonomi Kamis bukukan hasil kuat, dengan klaim pengangguran mingguan berada sekitar level terendah dalam lebih dari 40 tahun, sementara indeks manufaktur Philadelphia Federal Reserve mencapai tingkat tertinggi sejak Januari 1984.

Data inflasi yang dirilis awal pekan ini, bersama dengan kesaksian dari Ketua Fed Janet Yellen, mengangkat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan Maret. Menurut alat FedWatch CME Group, harapan untuk pindah ke Maret berada di 22 persen.

Dalam berita perusahaan, investor diurai melalui hasil kuartalan dari CBS, Wendy, Alexion Pharmaceuticals dan Marriott, di antara perusahaan-perusahaan lainnya.

Treasury AS naik pada hari Kamis, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun jatuh ke 2,45 persen dan imbal hasil jangka pendek dua tahun memegang sekitar 1,21 persen.

Dolar AS jatuh 0,7 persen terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro dekat $ 1,066 dan yen sekitar 113,3.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 7,91 poin, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 20,619.77, dengan kenaikan tertinggi saham Cisco Systems dan saham Chevron yang tertinggal.

Indeks S & P 500 tergelincir 2,03 poin, atau 0,09 persen, menjadi berakhir pada 2,347.22, dengan sektor energi memimpin lima sektor yang lebih rendah dan sektor utilitas yang naik terbesar.

Indeks komposit Nasdaq turun 4,54 poin, atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 5814.

Analyst vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street selanjutnya akan mencermati kebijakan Presiden AS Donald Trump dan harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*