Bursa Tokyo 30 September Merosot, Membuat Bulan September Anjlok 2,6 Persen

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang akhir bulan September Jumat (30/09), indeks Nikkei ditutup merosot 243,87 poin, atau 1,46 persen, di 16,449.84. Pelemahan indeks Nikkei tertekan kekhawatiran tentang stabilitas Deutsche Bank yang mengguncang Wall Street dan menekan saham-saham keuangan.

Indeks Nikkei turun 1,8 persen untuk minggu ini dan 2,6 persen untuk bulan September. Tapi masih naik 5,6 persen untuk kuartal Juli-September.

Pelemahan indeks Nikkei minggu ini sebagian besar tertekan penguatan Yen. Sedangkan selama bulan September, pelemahan indeks Nikkei tertekan kekuatiran BOJ akan memperdalam suku bunga ke wilayah negatif lebih dalam lagi.

Bursa Wall Street membukukan penurunan tajam pada Kamis, dengan saham Deutsche Bank yang terdaftar di AS meluncur 6,7 persen sebagai memperdalam kekhawatiran atas stabilitas pemberi pinjaman yang menekan pasar di seluruh dunia.

Subindex perbankan tergelincir 2,4 persen, sedangkan subindex dari keuangan lainnya turun 2,5 persen.

Saham perbankan Jepang tergelincir, dengan saham Mitsubishi UFJ turun 2,11 persen, saham SMFG lebih rendah sebesar 1,52 persen dan saham Mizuho turun 2,2 persen.

Penurunan bank-bank Jepang juga kemungkinan dipengaruhi oleh kekhawatiran bahwa Bank of Japan akan kembali menurunkan suku bunga deposito ke wilayah negatif untuk mencapai target inflasi mereka dalam data inflasi yang lemah Jumat. Suku bunga negatif mempengaruhi margin keuntungan bank.

Yen diperdagangkan pada 100,88 terhadap dolar, sentuhan lebih rendah dari sesi sebelumnya tinggi 100,73 dan pelonggaran dari penutupan terakhirnya di 101,01.

Kelemahan relatif Yen membuat saham ekspor Jepang mengurangi kerugian mereka, tapi mereka tetap di wilayah negatif. Saham Toyota ditutup turun 2,02 persen, saham Nissan turun 2,07 persen dan saham saham Sony jatuh 2,66 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan mencermati perkembangan Deutsche Bank, apakah masih menekan bursa Wall Street. Juga dicermati pergerakan dollar AS dan mata uang Yen.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*