Bursa Tokyo 28 April Berakhir Lemah; Mingguan Melonjak 3 Persen

Bursa Tokyo berakhir turun pada hari Jumat (28/04), ditutup turun 0,29 persen atau 55,13 poin pada 19,196.74. Pelemahan Bursa Saham Jepang terpicu kekuatiran keamanan geopolitik di Semenanjung Korea dan lemahnya data inflasi dan produksi industri.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (27/04) sebuah konflik besar dengan Korea Utara dalam kebuntuan mengenai program nuklir dan rudalnya, namun Trump lebih memilih hasil diplomatik terhadap perselisihan tersebut sekalipun sangat sulit, demikian isi wawancara yang dilansir Reuters.

Trump mengatakan Korea Utara adalah tantangan global terbesarnya. Dia memberikan pujian pada Presiden Tiongkok Xi Jinping atas bantuan Tiongkok dalam usaha pengendalian Pyongyang. Kedua pemimpin ini bertemu di Florida akhir bulan ini.

Lihat : Ketegangan AS-Korea Utara Menekan Pasar Asia

Pelemahan bursa Tokyo juga terpengaruh lemahnya data inflasi dan produksi industri.

Harga konsumen inti Jepang naik pada laju yang lebih lambat dari perkiraan pada bulan Maret dan pengeluaran rumah tangga turun lebih dari yang diperkirakan, menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi bank sentral bahwa permintaan domestik tidak akan cukup kuat untuk menghasilkan inflasi yang berkelanjutan.

Indeks harga konsumen inti (CPI), yang mencakup produk minyak namun tidak memasukkan harga pangan segar, naik 0,2 persen pada bulan Maret dan mencatat kenaikan tiga bulan berturut-turut pada kenaikan biaya energi, data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan pada hari Jumat (28/04). Perkiraan median ekonom untuk kenaikan tahunan 0,3 persen.

Lihat : Inflasi Inti Maret Jepang Naik Dibawah Perkiraan

Produksi industri Jepang merosot 2,1% pada bulan Maret, Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri mengatakan pada hari Jumat (28/04).

Penurunan tersebut lebih buruk dari perkiraan penurunan 1,0% oleh para ekonom yang disurvei oleh Nikkei, dan mengalami kenaikan 3,2% di bulan Februari. Produksi industri naik tipis 0,1% pada periode Januari-Maret dari kuartal sebelumnya.

Lihat : Produksi Industri Jepang Maret Bukukan Hasil Negatif

Sementara itu, saham raksasa game Jepang Nintendo naik 2,11 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan kemarin bahwa memproyeksikan lonjakan laba operasional sebesar 121 persen untuk tahun fiskal yang baru. Nintendo berharap bisa menjual 10 juta unit konsol Switch terbarunya. Saham Nintendo diperdagangkan pada 28.045 yen di akhir sesi.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 20,00 poin atau 0,10 persen pada 19,220, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,200.

Namun untuk minggu ini Indeks Nikkei bukukan lonjakan 3,1 persen. Kenaikan bursa Tokyo didukung berbagai sentimen yaitu dengan sentimen risiko investor yang lebih membaik setelah kandidat tengah Emmanuel Macron mengambil langkah menuju kepresidenan Prancis setelah pemungutan suara akhir pekan. Kenaikan juga didukung harapan pelaksanaan reformasi pajak pemerintahan Trump, serta pelemahan Yen.

Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate AS kuartal pertama yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Jepang akan bergerak lemah jika dollar AS terealisir melemah dan menguatkan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,764-18,283, dan kisaran Resistance 19,726-20,255.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*