Bursa Tokyo 22 Maret Berakhir Anjlok 2 Persen, Saham Pertahanan dan Perbankan Merosot

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Rabu (22/03), indeks Nikkei ditutup anjlok -2,13 persen atau -414,5 poin pada 19,041.38. Pelemahan bursa Tokyo tertekan penguatan Yen dan kekuatiran gangguan keamanan setelah uji coba rudal Korea Utara yang gagal.

Dolar AS berkubang di bawah level 112 yen terlemah sejak November, setelah Wall Street jatuh pada Selasa karena kekhawatiran investor tumbuh bahwa Presiden Donald Trump mungkin akan kesulitan memberikan pemotongan pajak yang dijanjikan.

Bursa Jepang semakin anjlok dengan kekuatiran gangguan keamanan setelah upaya serangan rudal Korea Utara gagal.

Korea Utara berusaha untuk melakukan peluncuran rudal pada hari Rabu, tetapi militer Korea Selatan mengatakan itu gagal.

Jepang pertama kali mendeteksi peluncuran sebelumnya pada hari Rabu, dengan sumber-sumber pemerintah mengatakan Kyodo News bahwa Pyongyang mungkin telah meluncurkan beberapa rudal dari kota Korea Utara Wonsan

Lihat : Serangan Rudal Korea Utara Gagal, Bursa Jepang dan Korea Selatan Tertekan

Saham-saham pertahanan Jepang secara luas lebih rendah. Saham Kawasaki Heavy Industries turun 3,92 persen, Komatsu turun 1,96 persen dan Shinmaywa Industries turun 2,21 persen.

Saham perbankan dan sekuritas juga turun signifikan, dengan Tokyo Stock Exchange subindex Bank menumpahkan 3,2 persen dan subindex sekuritas menjatuhkan 3,8 persen.

Bank of Japan merilis risalah pertemuan Januari pada hari Rabu, yang menunjukkan bahwa anggota dewan menolak gagasan menaikkan target imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di masa depan untuk mencocokkan keuntungan yang diharapkan di imbal hasil Treasury AS, Reuters melaporkan.

Lihat : Risalah Pertemuan BOJ : Pasar Keuangan Global Sumber Ketidakpastian

Ekspor Jepang pada bulan Februari naik 11,3 persen dari tahun sebelumnya, bulan ketiga berturut-turut meningkat menandakan pemulihan dalam permintaan global. Impor naik 1,2 persen pada Februari dari tahun.

Lihat : Ekspor Februari Jepang Melonjak 2 Tahun Tertinggi, Surplus Perdagangan Tertinggi Hampir 7 Tahun

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau anjlok -400,00 poin atau -2,07 persen pada 18,910, merosot dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,310.

Malam nanti akan dirilis data Existing Home Sales Februari AS yang diindikasikan menurun. Demikian juga akan dirilis data persediaan mingguan minyak mentah AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi peningkatan, yang jika terealisir akan menekan harga minyak mentah. Jika data-data ini terealisir akan menekan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah, jika bursa Wall Street bergerak lemah. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,446-17,921, dan kisaran Resistance 19,438-19,933.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*