Bursa Tokyo 13 Januari Berakhir Naik; Mingguan Merosot -1,2 Persen Tertekan Kekuatan Yen

Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Jumat (13/01), indeks Nikkei ditutup naik 0,8 persen atau 152,6 poin pada 19,287.3. Penguatan Indeks Nikkei terpicu pelemahan Yen.

Mata uang yen tergelincir terhadap greenback diperdagangkan pada 114,87, dibandingkan dengan posisi terendah kemarin 113,73.

Perusahaan hiburan elektronik Nintendo turun 5,75 persen, sebagai perusahaan meluncurkan Switch konsol, hibrida genggam dengan sentuhan-pad yang harga di $ 299,99, tidak termasuk pajak penjualan. Investor mengharapkan titik harga perangkat baru menjadi sekitar $ 250.

Sedangkan pembuat airbag bermasalah Takata melonjak 16,47 persen atau 150 poin untuk mencapai batas harga harian hanya dalam tiga puluh menit dari perdagangan, setelah Journal melaporkan bahwa perusahaan mengaku bersalah Jumat untuk kesalahan pidana dari rusaknya kantong udara dan membayar hampir $ 1 milyar untuk menyelesaikan penyelidikan pidana.

Penyelesaian tersebut akan mencakup $ 25.000.000 denda pidana, $ 125 juta dalam kompensasi korban dan $ 850.000.000 untuk mengkompensasi mobil yang menderita kerugian, sumber mengatakan kepada Reuters.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 140,00 poin atau 0,73 persen pada 19,250, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,110.

Untuk minggu ini, Indeks Nikkei melemah -1,20 persen. Pekan ini terjadi tarik menarik kekuatan yen dan pelemahan yen, dimana penguatan yen mendominasi karena dollar AS merosot.

Malam nanti akan dirilis data Retail Sales Desember dan Michigan Consumer Sentiment Januari AS, yang keduanya diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi meningkat dengan pelemahan Yen jika dollar AS terealisir meningkat. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,709-18,213, dan kisaran Resistance 19,729-20,225.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*