Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Rabu (07/12), indeks Shanghai berakhir naik 22,28 poin atau 0,70 persen, ke 3221.92. Penguatan Indeks Shanghai membalikkan pelemahan beruntun tiga hari, terdukung rally saham sumber daya.
Saham industri blue-chip masih diperdagangkan mendekati posisi terendah baru-baru ini setelah regulator sekuritas Tiongkok memperingatkan tentang penawaran pengambilalihan secara barbar oleh manajer aset menggunakan dana ilegal.
Berita bahwa dana pensiun pemerintah daerah Tiongkok bergerak selangkah lebih dekat untuk berinvestasi di pasar saham memberikan optimisme, meningkatkan harapan bahwa strategi investasi biasanya lebih lama dari dana tersebut akan mendorong stabilitas dan meningkatkan likuiditas.
Tiongkok telah memilih 21 lembaga pengelola investasi untuk dana asuransi pensiun, membawa satu langkah lebih dekat untuk berinvestasi hingga $ 290 miliar di pasar keuangan.
Sebuah reli komoditas, khususnya di kokas, batubara kokas, bijih besi dan rebar, mendorong harga saham di pembuat baja, penambang batubara dan perusahaan sumber daya lainnya.
Pada hari ketiga dari Shenzhen-Hong Kong Stock Connect, saham Shenzhen terus mengungguli, karena data menunjukkan pemasukan bersih ke pasar teknologi berat.
Pada akhir perdagangan sebagian besar sektor menguat, dipimpin oleh sektor bahan dan konsumen.
Sore nanti akan dirilis data cadangan devisa yang diindikasikan mengalami penurunan. Jika terealisir penurunan, akan memicu kekuatiran investor bahwa penurunan cadangan devisa untuk mengatasi arus dana yang keluar.
Esok hari juga akan dirilis data perdagangan November Tiongkok, diindikasikan surplus perdagangan akan menyusut, ekspor masih negatif sekalipun akan mengurangi pelemahan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak negatif jika data ekonomi terealisir melemah. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3129-3040 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3306-3411.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind