Bursa Shanghai 23 Februari Ditutup Lemah, Aturan Pengelolaan Aset dan Pajak Properti Membebani Pasar

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (23/02), indeks Shanghai berakhir turun -10,13 poin atau -0,31%, ke 3.251,09. Pelemahan bursa Shanghai tertekan aturan pengelolaan aset baru dan pajak properti yang membebani pasar.

Bank sentral Tiongkok dan badan pengawas keuangan lainnya menciptakan kerangka universal untuk pengawasan industri manajemen aset, Chen Wenhui, wakil ketua regulator asuransi negara, mengatakan pada konferensi pers.

Reuters melaporkan Rabu bahwa regulator keuangan Tiongkok telah mengedarkan draft kerangka aturan baru untuk industri manajemen aset yang booming di negara itu.

Investor juga melakukan aksi jual saham real estate dan sektor yang terkait dengan konstruksi, dengan pembuat semen memimpin penurunan, setelah berita pemerintah melakukan persiapan untuk pajak properti yang lebih luas. Saham real estate meosot 0,7 persen.

Analis menyatakan optimisme terhadap pasar perumahan tergerus karena banyak kekhawatiran bahwa pajak akan mengangkat harga rumah dan mengandung konstruksi baru.

Sektor jatuh di seluruh papan, yang dipimpin oleh sektor konsumen dan energi. Keuntungan hanya terlihat pada saham kesehatan.

Semen Henan Tongli jatuh oleh batas perdagangan harian 10 persen ke 3 pekan, sementara Shanghai Bailian merosot 7,24 persen, membukukan hari terburuk dalam hampir satu tahun, karena data menunjukkan investor institusi mengambil keuntungan setelah rally yang kuat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah jika dollar AS terealisir menguat. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3161-3066, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3353-3448.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*