Bursa Shanghai 21 Desember Berakhir Naik 1 Persen, Kekuatiran Likuiditas Perbankan Mereda

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Rabu (21/12), indeks Shanghai berakhir naik 35,67 poin atau 1,15 persen pada 3138.54. Kenaikan bursa Shanghai karena kekhawatiran likuiditas di sistem perbankan mereda setelah risiko dari skandal obligasi yang muncul ditahan, dan pada janji untuk memperdalam reformasi di sektor BUMN.

Investor menjadi tenang setelah Sealand Securities, broker yang terlibat dalam skandal, mengatakan pada hari Rabu akan mengambil tanggung jawab untuk perjanjian obligasi yang dilaksanakan.

Komitmen Sealand meredakan kekhawatiran dari menekan likuiditas, memicu rebound tajam harga obligasi.

BUMN Pengawasan Aset dan Komisi Administrasi mengatakan Tiongkok dengan penuh semangat akan mendorong reformasi campuran kepemilikan di sektor termasuk telekomunikasi, penerbangan dan pertahanan.

Sebagian besar sektor menguat, dipimpin oleh saham infrastruktur dan transportasi, sementara saham property dan bank juga mantap.

Saham China United Network Communications ditutup 3,8 persen lebih tinggi pada tinggi 16-bulan. Saham tersebut telah naik lebih dari 75 persen sejak akhir September.

Malam nanti juga akan dirilis data Existing Home Sales November AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan berpotensi melemahkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah jika bursa Wall Street terealisir melemah. Namun juga akan mencermati pergerakan pemerintah Tiongkok terhadap kebijakan ekonomi dan keuangan negara. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3052-2970 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3222-3312.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*