Bursa Shanghai 12 Desember Berakhir Anjlok 2,5 Persen, Bukukan Posisi Terlemah 6 Bulan

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok awal pekan Senin (12/12), indeks Shanghai berakhir anjlok -80,41 poin atau -2,49 persen, ke 3152.47. Pelemahan indeks Shanghai merupakan penurunan terbesar mereka dalam enam bulan karena pembatasan peraturan terbaru untuk mengendalikan investasi saham agresif asuransi, sementara imbal hasil obligasi naik akibat profit taking di saham.

Regulator asuransi Tiongkok, yang baru-baru ini memperingatkan akan mengekang akuisisi “barbar” oleh perusahaan asuransi, mengatakan Jumat pihaknya telah menangguhkan Evergrande Life, lengan asuransi Cina Evergrande Group, dari melakukan investasi pasar saham.

Kemerosotan diperburuk oleh tanda-tanda likuiditas ketat dalam sistem perbankan, ditandai dengan merosotnya kontrak obligasi berjangka, yang harganya bergerak terbalik dengan imbal hasil.

Pertumbuhan saham dipimpin saham Shenzhen yang lebih rendah, dengan indeks saham start-up jatuh 5,8 persen ke posisi terendah dalam 6 bulan, sebagai penurunan tajam baru-baru ini harga saham Leeco yang menimbulkan kekhawatiran atas prospek penilaian dan pertumbuhan saham.

Semua sektor utama melemah, dipimpin oleh saham real estate dan industri.

China Vanke, Gree Electric Appliances dan China State Construction Engineering, yang telah melonjak sebelumnya pada pembelian saham antusias perusahaan asuransi, masing-masing anjlok 6,3 persen, 6,1 persen dan 5,0 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah dengan adanya kekuatiran regulasi pasar asuransi. Juga akan mencermati data ekonomi yang dirilis, yang jika melemah dapat menekan bursa.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*