Bursa Shanghai 11 Januari Ditutup Lemah Terganjal Peningkatan Pasokan Saham

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Rabu (11/01), indeks Shanghai berakhir turun -24,25 poin atau -0,77 persen pada 3137.42. Pelemahan bursa Shanghai tertekan oleh peningkatan pasokan ekuitas dan karena investor mengambil keuntungan pada saham milik negara yang telah melonjak di tengah harapan reformasi.

Analis mengatakan persetujuan lebih cepat dari penawaran umum perdana (IPO) dan meningkatnya penerbitan saham tambahan oleh perusahaan tercatat telah menambahkan pasokan di pasar.

Regulator sekuritas Tiongkok menyetujui 14 aplikasi IPO pada hari Jumat, yang diperkirakan akan meningkatkan hingga 4,8 miliar yuan ($ 693.300.000).

The ChiNext Price Index, indeks pelacakan perusahaan start-up Tiongkok, turun 0,7 persen menjadi 10-bulan rendah. Indeks merosot 28 persen tahun lalu.

Sebagian besar sektor melemah, dipimpin oleh saham konsumen dan transportasi.

China Southern Airlines jatuh 4,4 persen setelah naik 7,4 persen pada sesi sebelumnya pada harapan reformasi, sementara saham reformasi utama lain China United Network Communications menyelam 8,4 persen pada hari terburuk dalam lebih dari 10 bulan.

Malam nanti pasar akan mencermati pidato pertama Presiden terpilih AS Donald Trump menjelang pelantikan resminya pada 20 Januari. Trump diperkirakan akan memberikan dorongan bagi penguatan ekonomi AS, yang juga akan mendorong penguatan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak lemah jika dollar AS menguat dan menekan mata uang Yuan. Namun jika optimisme ekonomi Tiongkok menjadi sentimen yang lebih kuat, akang mengangkat indeks. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3064-2974 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3253-3347.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*