Bursa Shanghai 10 Mei Berakhir Turun Terendah 6 Bulan

Bursa Shanghai harus menyerah turun di sesi penutupan perdagangan Rabu (10/05). Bursa berakhir pada level terendah sejak pertengahan Oktober, pasca rilis data inflasi harga produsen (PPI) yang jauh dari perkiraan analis, selain itu timbul kekhawatiran pengetatan peraturan keuangan di negeri itu. Indeks Shanghai ditutup turun -28,78 poin atau -0,93 persen, pada 3051.75.

Sektor utama kehilangan tempatnya, dengan saham industri dan bahan paling banyak terseret penurunannya.

Bulan April lalu, aktivitas manufaktur di Tiongkok mengalami perlambatan pertumbuhan, sebagai tanda kehilangan momentum seiring dengan sektor-sektor ekonomi lainnya, karena permintaan domestik yang diredam. Pemerintah sedang mengurangi risiko finansial.

Peraturan keuangan yang diperketat telah menjadi perhatian utama investor, banyak diantaranya khawatir tindakan tersebut bisa berjalan terlalu jauh dan akan melukai pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Kantor Berita Xinhua resmi menerbitkan editorial untuk hari ketujuh berturut-turut yang menyoroti kampanye terpadu Beijing untuk mencegah risiko keuangan.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menaikkan harga minyak. Jika harga minyak terealisir naik akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Shanghai akan bergerak naik jika bursa Wall Street menguat. Namun pengetatan peraturan keuangan masih berpotensi menekan kepercayaan investor. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 2951-2856, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3153-3252.

Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*