Bursa saham Seoul ditutup menguat pada hari Rabu (31/05), dan berhasil mematahkan penurunan dua hari beruntun karena pembeli institusi memborong saham-saham medis dan telekomunikasi yang mengimbangi aksi penjualan besar-besaran oleh asing, menyusul kerugian di Wall Street semalam.
Indeks Kospi naik 3,70 poin, atau 0,16 persen, pada 2347,38. Volume perdagangan mencapai 547 juta saham, senilai 8,07 triliun won atau setara 7,2 miliar dolar A.S.
Sebagian besar saham ditutup mixed, dengan saham medis dan telekomunikasi memimpin kenaikan.
Saham teknologi Samsung Electronics berakhir di 2.235.000 won, naik 0,13 persen dari penutupan sesi sebelumnya. Pesaingnya, saham LG Electronics kehilangan 1,2 persen menjadi 82.500 won dan saham SK Hynix juga turun 0,7 persen menjadi 57.000 won.
Saham SK Telecom menambahkan 1,81 persen menjadi 253.500 won dan saham KT naik 0,62 persen menjadi 32.500 won, LG Uplus, naik 4,18 persen menjadi 16.200 won.
Saham otomotif ditutup melemah, seperti Hyundai Motor, yang kehilangan 0,11 persen menjadi 163.000 won, Kia Motors turun 0,26 persen menjadi 39.050 won, Hyundai Mobis juga kehilangan 2,31 persen menjadi 274.500 won.
Untuk bulan Mei, indeks Kospi menguat 5,75 persen. Kenaikan terbesar pada minggu kedua, dimana indeks Kospi melompat 2 persen yang didorong harapan untuk stimulus dan kebijakan ekonomi bagi pemerintahan presiden baru terpilih Korea Selatan. Kenaikan juga didukung oleh aksi beli saham individu dan asing di minggu ketiga, serta kinerja positif saham-saham kapital besar pada minggu keempat.
Esok hari akan dirilis data inflation rate Korea Selatan yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi akan bergerak naik jika data inflasi Korea Selatan terealisir meningkat. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 2.330-2.320, dan jika harga meningkat akan bergerak dalam kisaran Resistance 2.363-2.380.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind