Bursa Seoul 30 September Turun 1 Persen; Bulan September Masih Naik 0,3 Persen

Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan akhir bulan September Jumat (30/09), indeks Kospi berakhir turun 5,09 poin, atau 1,21 persen, pada 2,043.63. Pelemahan indeks Kospi tertekan kekuatiran investor akan stabilitas keuangan raksasa perbankan Jerman Deutsche Bank. Bursa juga tertekan Won Korea yang melemah terhadap dolar AS.

Secara mingguan indeks Nikkei bukukan hasil negatif -0,41 persen. Namun dalam bulan September secara keseluruhan masih positif, naik 0,33 persen.

Pelemahan secara mingguan terjadi terpicu pelemahan bursa Wall Street dan mata uang Won. Penguat hasil indeks Kospi menang secara bulanan adalah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga AS, mengatasi sentimen negatif kekuatiran uji coba nuklir Korea Utara yang memberikan kekuatiran keamanan di Semenanjung Korea.

Pasar saham dibuka lebih rendah menyusul penurunan tajam di Wall Street. Memuncaknya kekhawatiran terpicu kondisi kesehatan keuangan pemberi pinjaman Jerman setelah sebuah laporan bahwa beberapa hedge fund telah menarik investasi mereka di Deutsche Bank.

Beberapa analis memperkirakan kekhawatiran Deutsche Bank untuk terus menekan pasar.

Kebanyakan saham kapital besar diperdagangkan lebih rendah dengan saham Samsung Electronics jatuh 0,12 persen. Saham Naver, operator portal Internet negara atas, merosot 1,89 persen.

Saham keuangan juga merosot. Saham KB Financial Group turun 0,39 persen, saham Shinhan Financial Group turun 1,11 persen.

Saham otomotif juga lemah. Saham Hyundai Motor tergelincir 2,87 persen, saham afiliasi yang lebih kecil Kia Motors diperdagangkan 1,86 persen lebih rendah.

Mata uang lokal diperdagangkan pada 1,101.30 won terhadap dolar AS, turun 2,5 won dari penutupan sesi sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan mencermati perkembangan Deutshe Bank, apakah masih berpengaruh melemahkan bursa Eropa dan Wall Street. Juga akan mencermati harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*