Bursa Seoul 19 Desember Ditutup Lemah Terganjal Profit Taking Institusi

Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan awal pekan Senin (19/12), indeks Kospi berakhir turun 0,19 persen atau 3,85 poin pada 2,038.39. Pelemahan Bursa Saham Korea Selatan tertekan aksi profit taking institusi.

Pada akhir perdagangan institusi menjual saham senilai bersih 76,8 miliar won. Profit taking dipicu pelemahan mata uang Won.

Mata uang lokal ditutup pada 1,186.90 won terhadap dolar AS, turun 3,00 won dari penutupan Jumat, terendah sejak 1 Juni 2016.

Pada akhir perdagangan saham Samsung Electronics naik 0,11 persen menjadi 1.795.000 won, ditutup pada rekor tinggi baru, di belakang keyakinan optimis bahwa perusahaan teknologi bisa mencapai perkiraan pendapatan pasar untuk kuartal keempat tahun ini.

Menurut data yang dikumpulkan oleh industri tracker FnGuide, konsensus pasar rata-rata untuk pendapatan operasional kuartal keempat adalah 7.91 triliun won dibandingkan dengan 5.2 triliun won yang diposting kuartal sebelumnya.

Saham berkapitalisasi besar lainnya mixed di seluruh papan. Saham SK hynix menumpahkan 2,69 persen, saham Hyundai Motor naik 1,79 persen, saham Kia Motor flat.

Sementara itu POSCO, sebuah perusahaan baja utama, turun 2,64 persen, saham LG Chem naik 3,39 persen.

Malam ini akan dirilis data Markit Services dan Markit Composite PMI Flash Desember yang diperkirakan menurun. Jika terealisir dapat menekan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Seoul akan bergerak lemah jika bursa Wall Street negatif. Juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*