Bursa Seoul 14 November Berakhir Negatif Tertekan Kondisi Politik Korea Selatan

Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan awal pekan Senin (14/11), indeks Kospi berakhir turun 0,51 persen, atau 10,03 poin pada 1,974.4, di tengah krisis politik yang berkembang, dimana terjadi ratusan ribu demonstran menyerukan pengunduran Presiden Park Geun-hye selama akhir pekan.

Para analis mengatakan saham Seoul dibuka lemah karena investor berhati-hati di tengah ketidakpastian dipicu oleh kemenangan tak terduga Donald Trump dalam pemilihan presiden AS dan skandal politik seputar Presiden Park Geun-hye.

Pada akhir perdagangan, investor asing menjual bersih 333.9 miliar won.

Saham Samsung Electronics kehilangan 2,82 persen, saham Naver merosot 1,84 persen, saham Samsung Life anjlok 4,07 persen, saham Hyundai Motor turun 0,38 persen, saham Hyundai Mobis turun 0,82 persen.

Mata uang lokal ditutup pada 1,171.90 won terhadap dolar AS, turun 7,10 won dari penutupan sesi sebelumnya.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -2,05 poin atau -0,81 persen pada 250,65, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 252,70.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi berpotensi tertekan dengan kondisi politik yang menuntut pengunduran diri Presiden Korea Selatan. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 247.59-244.67 dan kisaran Resistance 253.70-256.46.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*