Bursa Saham Tokyo Dalam Tekanan Yen

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo berakhir lebih rendah pada Selasa (21/3/2017), karena apresiasi yen terhadap dolar AS menekan saham-saham eksportir dan pasar yang lebih luas.

Sementara itu, para investor asing mengambil sikap hati-hati di tengah kekhawatiran atas proteksionisme dan ketidakpastian politik di Jepang.

Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo kehilangan 65,71 poin atau 0,34 persen dari penutupan Jumat (17/3) menjadi berakhir di 19.455,88 poin. Sedangkan, indeks Topix dari seluruh saham papan utama berakhir 2,43 poin atau 0,16 persen lebih rendah di 1.563,42 poin.

Pialang lokal mengatakan bahwa pasar mengambil sikap hati-hati setelah para menteri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok 20 (G20) menyerukan kembali komitmen terhadap proteksionisme pada pertemuan mereka pekan lalu di Jerman.

Para pedagang juga mengatakan bahwa investor internasional menghindari langkah berani di tengah penguatan yen, serta skandal pemangkasan harga tanah yang telah melibatkan patra politisi senior di Jepang, termasuk Perdana Menteri Shinzo Abe.

Saham-saham yang turun paling tajam pada penutupan terdiri dari sekuritas, logam non besi dan asuransi, dengan jumlah saham naik melampaui yang turun, sebanyak 991 berbanding 862.

Volume perdagangan di papan utama turun menjadi 1.597,18 juta saham dari volume Jumat (17/3) sebanyak 2.013,61 juta, dengan nilai transaksi mencapai 2.039 miliar yen (18,09 miliar dolar AS). Pasar saham Tokyo ditutup pada Senin (20/3) untuk hari libur nasional.

Sementara saham-saham Hong Kong berakhir lebih tinggi, dengan Indeks Hang Seng naik 91,13 poin atau 0,37 persen menjadi 24.593,12 poin. Indeks Hang Seng diperdagangkan antara 24.500,35 poin dan 24.656,65 poin, dengan nilai transaksi mencapai 95,18 miliar dolar Hong Kong (sekitar 12,26 miliar dolar AS).


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*