Bursa Saham Seoul Selasa Ditutup Melemah Tipis

INILAHCOM, Seoul – Bursa saham Korea Selatan berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (3/2/2015), setelah berayun antara keuntungan dan kerugian di tengah ketidakpastian atas hasil laba perusahaan kuartal keempat.

Indikator utama bursa, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), turun tipis 0,72 poin atau 0,04 persen, menjadi 1.951,96 pada penutupan. Volume perdagangan mencapai 366,31 juta saham senilai 4,59 triliun won (4,2 miliar dolar AS).

KOSPI mengambil awal yang kuat didukung keuntungan di Wall Street pada Senin, tetapi berfluktuasi masuk dan keluar dari wilayah negatif karena ketidakpastian atas musim laba perusahaan kuartal keempat.

Investor ritel membeli saham senilai 11,6 miliar won, namun investor asing mengurangi kepemilikan saham sebesar 24,6 miliar won. Investor institusi lokal berubah menjadi pembeli bersih setelah menjual saham di awal perdagangan.

Pengamat pasar mengatakan investor asing dan institusi tidak menunjukkan posisi yang jelas pada saham lokal karena musim laporan laba sedang berlangsung, yang mendorong KOSPI bergerak dalam kisaran sempit.

Investor menahan diri dari kepemilikan saham aktif menjelang data ketenagakerjaan Januari di Amerika Serikat yang dijadwalkan akan dirilis Jumat pekan ini.

Saham otomotif memimpin penurunan setelah mengumumkan laba yang lebih lemah dari perkiraan. Produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 2,9 persen, dan afiliasinya Kia Motors turun 2,5 persen.

Saham berkapitalisasi besar berakhir bervariasi. Pemasok tenaga listrik milik negara Korea Electric Power Corp mundur 2,8 persen, dan operator seluler terkemuka SK Telecom kehilangan 1,9 persen. Cheil Industries, perusahaan holding de-facto Samsung Group, naik 2,6 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 1,2 persen. Perusahaan kosmetik terbesar Amore Pacific naik satu persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.097,4 won terhadap greenback, naik 5,9 won dari penutupan Senin.

Harga obligasi berakhir lebih tinggi. Imbal hasil pada surat utang negara tiga tahun turun 5,0 basis poin menjadi 1,935 persen, dan imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun kehilangan 3,4 basis poin menjadi 2,211 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*