Bursa Saham Seoul Berakhir Lebih Rendah

INILAHCOM, Seoul – Bursa saham Korea Selatan berakhir lebih rendah Senin (09/02/2015). Itu karena ketidakpastian eksternal akibat fluktuasi harga minyak, dolar AS yang kuat dan kekhawatiran atas Yunani.

Indikator utama pasar Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 8,52 poin atau 0,44 persen, menjadi 1.947,00 pada penutupan, dengan volume perdagangan mencapai 306,83 juta saham senilai 4,29 triliun won atau US$3,9 miliar.

Data perdagangan suram di China, mitra dagang terbesar Korea Selatan, menyeret turun sentimen pasar meskipun perdagangan luar negeri ekonomi nomor dua dunia itu cenderung menurun menjelang Tahun Baru Imlek, atau Festival Musim Semi.

Total volume perdagangan Tiongkok turun 10,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,09 triliun yuan atau US$341 miliar, Januari 2015. Ekspor turun 3,2 persen dan impor merosot 19,7 persen, mengirimkan surplus perdagangan menjadi 366,9 miliar yuan, naik 87,5 persen dari setahun lalu.

Ketidakpastian eksternal tetap selama harga minyak dunia fluktuatif dan kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro. Tren dolar yang kuat didukung kekhawatiran atas kemungkinan arus keluar modal asing dari pasar keuangan lokal karena Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah dua persen, sementara Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga dalam tahun ini.

Investor ritel dan institusional membeli saham masing-masing senilai 53,2 miliar won dan 48,6 miliar won, tetapi investor asing membuang sahamnya senilai 106,2 miliar won, menarik indeks saham utama turun.

Saham otomotif jatuh di tengah kekhawatiran tentang penurunan penjualan mobil akibat mata uang yang lemah di negara-negara berkembang. Produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 3,7 persen, dan afiliasinya Kia Motors turun 2,9 persen. Pembuat suku cadang mobil terbesar Hyundai Mobis mundur 2,5 persen.

Penggerak utama pasar Samsung Electronics naik 1,7 persen, dan pemasok listrik milik negara Korea Electric Power Corp naik 0,4 persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.094,9 won terhadap greenback, turun 5,2 won dari penutupan Jumat.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil pada surat utang tiga tahun naik 1,5 basis poin menjadi 1,977 persen, dan imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun menguat 2,2 basis poin menjadi 2,295 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*