Bursa saham Hong Kong berbalik melemah pada penutupan perdagangan Selasa (16/05), setelah menyentuh level tertinggi intraday 21 bulan, memecahkan enam sesi secara beruntun, karena investor mengabaikan momen kenaikan bursa Wall Street dan melakukan aksi profit taking. Pada akhir perdagangan, indeks harus kehilangan -35,65 poin, atau -0,14 persen, di level 25.335,94.
Saham-saham Hong Kong tampaknya telah kebal terhadap tindakan keras Tiongkok terhadap leverage keuangan.
Pasar saham Hong Kong terbebani oleh sektor properti, di tengah kekhawatiran bahwa pengembang Tiongkong yang terdaftar di Hong Kong akan menderita pembatasan properti Beijing, akibat regulasi yang lebih ketat.
Saham-saham di sektor keuangan juga merosot, karena anjloknya saham Postal Savings Bank Of China hampir 6 persen, sementara saham China Huarong Asset Management turun hampir 2 persen.
Malam nanti akan dirilis data Building Permit dan Housing Starts April yang diindikasikan meningkat. Juga data produksi industri April yang diindikasikan mixed. Jika data ekonomi terealisir positif akan menguatkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa saham Hong Kong akan bergerak positif jika bursa Wall Street terealisir menguat. Indeks akan bergerak bergerak dalam kisaran Support 24.819-24.316, dan jika harga bergerak naik akan menguji kisaran Resistance 25.800-26.303.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind