Bursa Saham Eropa Berpotensi Negatif

INILAHCOM, London – Bursa saham Eropa berpotensi untuk bergerak di area negatif pada perdagangan awal Senin (17/10/2016).

Pergerakan indeks tertekan penguatan dolar AS setelah merespon positif pernyataan Gubernur Fed, Janet Yellen. Dalam pidatonya akhir pekan lalu, Yellen mengungkapkan institusinya akan mencoba dengan kebijakan ekonomi tekanan tinggi. Selain itu membiarkan inflasi terus mengalami peningkatan.

Namun investor membatasi diri sambil mencermati laporan laba dan hasil pertemuan bank sentral Eropa (ECB) pada pekan ini. Bursa Eropa berpotensi mengikuti pergerakan bursa Asia. Investor mempertimbangkan keputusan dari beberapa bank sentral utama.

Beberapa analis menilai Yellen bisa menyarankan untuk kebijakan pelonggaran moneter lagi. Selain itu potensi kenaikan suku bunga juga masih dapat terjadi. Hal ini dengan mempertimbangkan data penjualan ritel yang positif dan data ketenagakerjaan AS dalam beberapa pekan terkhir.

“Dari data ekonomi pekan lalu nampaknya belum ada perubahan, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga di akhir tahun ini,” kata analis pasar di CMC Markets, Michael Hewson seperti mengutip cnbc.com.

“Pasar mata uang sudah tampak pricing hanya dalam prospek tersebut dengan indeks dolar AS di level tertinggi sejak awal Maret lalu.”

Investor juga akan mencermati pertemuan ECB pada Kamis pekan ini. Investor berharap ada sinyal kepastian dari Mario Draghi tentang kebijakan pelonggaran kuantitatif yang akan berakhir bulan Maret 2017.

Saham sektor perbankan akan menjadi perhatian investor terhadap hasil rapat para pemegang saham Banco Popolare di Italia dan Banca Popolare di Minalo pada Sabtu kemarin.

Bursa Asia mayoritas bergerak memerah seperti indeks Hang Seng turun 0,8 persen, indeks Nikkei naik 0,2 persen, indeks ASX turun 0,8 persen, indeks Shanghai melemah 0,7 persen dan indeks Kospi naik 0,2 persen.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*