Bursa Saham Asia Tahan IHSG di Zona Hijau

INILAHCOM, Jakarta Meski menutup pekan di zona positif, IHSG masih terperangkap di zona merah jika dibandingkan dengan penutupan akhir pekan sebelumnya. Apa yang telah terjadi sepekan terakhir?

Dalam sepekan terakhir, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 26,1 poin (0,49%) ke posisi 5.216,67 pada pekan yang berakhir Jumat, 9 Januari 2015 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 2 Januari di posisi 5.242,77.

“Penguatan IHSG di akhir pekan belum mampu imbangi penguatan di minggu sebelumnya,” kata Reza Priyambada, kepala riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (11/1/2015).

Laju IHSG di awal pekan, mulai terlihat adanya pelemahan. “Kami sampaikan sebelumnya bahwa IHSG sebenarnya masih memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikan namun, mulai terbatas kenaikan tersebut,” ujarnya.

Selain masih sepinya aktivitas transaksi, lanjut dia, mulai adanya aksi-aksi profit taking menahan potensi kenaikan lebih lanjut. “Jika IHSG tidak mampu bertahan di atas 5.235 maka kemungkinan IHSG akan rehat sementara setelah dipacu di zona hijau dalam beberapa hari terakhir. Pada kenyataannya, laju IHSG tidak mampu mempertahankan target level tersebut dan berbalik melemah,” papar dia.

Mayoritas indeks sektoral mengalami pelemahan. Tidak banyaknya laju bursa saham Asia yang di zona hijau dan kembali melemahnya laju rupiah serta kembalinya nett sell asing membuat laju IHSG terpuruk. Ditambah dengan masih berlanjutnya pelemahan di sejumlah laju bursa saham global membuat laju IHSG kurang bergairah.

“Pelaku pasar pun cenderung lebih banyak melakukan aksi jual seiring kondisi bursa saham global dan sentimen yang ada kurang kondusif,” ucapnya.

Sempat rebound-nya sejumlah laju bursa saham Asia memberikan sentimen positif bagi IHSG di mana mampu bergerak positif sepanjang sesi perdagangan dan pelaku pasar mencoba memanfaatkan pelemahan sehari sebelumnya untuk kembali masuk melakukan aksi beli. “Terlihat, menguatnya sejumlah saham-saham yang terglong big caps mampu mendorong IHSG kembali menghijau,” tuturnya.

Adanya utang gap 5.194-5.206 menjadi pertimbangan untuk kembali rebound-nya IHSG setelah menyelesaikan tren pelemahannya. “Meski laju rupiah kembali melanjutkan pelemahannya dan kembalinya nett sell asing meski tipis tidak membuat laju IHSG terpuruk,” kata dia.

Laju IHSG masih dapat melanjutkan pergerakan positifnya seiring masih adanya aksi beli meski terlihat tidak sebesar sebelumnya. “Meski indeks utama bursa saham Asia bergerak naik namun, tertahan dengan melemahnya laju bursa saham China dan masih berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah meski tidak sedalam sehari sebelumnya,” timpal Reza.

Begitu juga dengan masih berlanjutnya nett sell asing yang lebih besar dari sebelumnya. “Penguatan masih berlanjut di akhir pekan meski kami mengkhawatirkan adanya profit taking yang dapat menahan laju penguatan IHSG,” papar dia.

Akan tetapi, Reza menggarisbawahi, profit taking dapat diimbangi dengan laju bursa saham Asia yang terimbas positif bursa saham global sebelumnya dan didukung penguatan nilai tukar rupiah. “Akibatnya, amunisi positif pun menghampiri IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*