Bursa Hong Kong 18 Januari Berakhir Naik Tertinggi 2,5 Bulan Tembus Level 23,000

Di akhir perdagangan bursa Hong Kong Rabu (18/01), Saham-saham Hong Kong ditutup pada 2,5 bulan tertinggi dan naik di atas level psikologis 23.000 tingkat yang tak terlihat dalam enam minggu. Indeks Hang Seng naik 1,1 persen, ke 23,098.26 poin.

Sebuah ketidakpastian utama berdampak beberapa pasar telah mereda setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada hari Selasa bahwa negara itu akan keluar dari pasar tunggal Uni Eropa ketika meninggalkan Uni Eropa.

Pada hari Selasa, indeks dolar merosot ke enam minggu rendah, namun pada Rabu naik karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada kebijakan moneter mendatang.

Posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional lebih rentan terhadap rekan-rekan global daripada pasar daratan. Hong Kong memperoleh keuntungan di masa lalu dari dana dan modal arus masuk greenback murah dari investor yang menghindari imbal hasil AS rendah.

Pada hari Rabu, sebagian besar sektor menambahkan lebih dari 1 persen pada penutupan, dengan perusahaan industri memimpin keuntungan.

Malam nanti akan dirilis data Inflation Rate dan Produksi Industri AS bulan Desember yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Hang Seng akan bergerak kuat jika bursa Wall Street menguat. Juga akan mencermati harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*