Di akhir perdagangan bursa Hong Kong akhir pekan Jumat (14/10), indeks Hang Seng ditutup naik 202,01 poin, atau 0,88 persen pada 23233.31. Penguatan indeks Nikkei terdorong meningkatnya inflasi dan harga produsen Tiongkok yang mengejutkan naik untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun, mengurangi beberapa tekanan pada penambang dan produsen Tiongkok.
Namun selama minggu ini, indeks Hang Seng turun 2,6 persen, sebagai kinerja mingguan terburuk dalam sebulan.
Setelah kuartal ketiga yang kuat, pasar Hong Kong telah mundur di tengah kebangkitan volatilitas global menjelang pemilihan presiden AS pada November, kenaikan suku bunga AS yang diharapkan pada bulan Desember dan memulai tahun depan dengan perkiraan negosiasi alot di Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Data Tiongkok untuk September sejauh ini mixed bagi investor. Pasar mundur setelah mengecewakan ekspor dan nomor impor pada hari Kamis, namun menarik keuntungan dari kenaikan harga produsen dan konsumen pada hari Jumat.
Menguatnya harga produsen untuk keuntungan yang lebih tinggi dan memberikan perusahaan lebih banyak ruang untuk melunasi hutang mereka.
Semua sektor utama naik pada hari Jumat, dengan saham energi dan saham keuangan memimpin keuntungan.
Sedangkan untuk indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 286,00 poin atau 1,25 persen pada 23,227, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 22,941.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales September dan Michigan Consumer Sentiment Oktober, yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak positif jika bursa Wall Street berakhir naik. Namun juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 22,773-22,274, dan kisaran Resistance 23,726-24,210.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind