Bursa Global Kondusif, 7 Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta – Perkembangan bursa global yang kondusif dinilai berpengaruh positif pada laju IHSG. Akan tatapi, indeks dibayangi pergerakan rupiah yang masih berada di kisaran 12.700 per dolar AS. Tujuh saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan. Apa saja?

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, penguatan IHSG kemarin tertahan di resisten sederhana 5.230 dan akhirnya hanya ditutup menguat tipis 4,710 poin di 5.211,828. “Aksi beli selektif melanda saham sektoral yang bergerak di industri Crude Palm Oil (CPO) menyusul penguatan harga komoditasnya, properti, dan sebagian perbankan unggulan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta,  Jumat (9/1/2015).

Sedangkan saham pertambangan, lanjut dia, masih cenderung terkoreksi terutama batubara menyusul keinginan pemerintah menaikkan royalti industri batubara selain harga komoditas yang masih melemah.

“Secara keseluruhan pasar masih bergerak dalam tren bullish meskipun sepekan terakhir cenderung fluktuatif dalam rentang konsolidasi,” ujarnya.

Sementara bursa global kembali melanjutkan rally untuk hari kedua beturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P di Wall Street tadi malam melonjak masing-masing 1,84% dan 1,79% tutup di 17.907,87 dan 2.062,14.

Sedangkan di zona Euro, indeks saham Eurostoxx naik hingga 3,6% di 3.135,08. “Sentimen positif zona Euro dipicu data inflasi kawasan tersebut yang berada di angka negatif (terjadi deflasi) Desember lalu sebesar 0,2%,” ucapnya.

Kondisi itu, terjadi untuk pertama kali sejak 2009 yang membuat pasar berkeyakinan European Central Bank (ECB) akan mempercapat program stimulus, mengambil model QE yang dijalankan The Fed sebelumnya.

Dari AS, sentimen positif dipicu keyakinan pasar setelah hasil catatan The Fed Meeting Desember lalu mengindikasikan The Fed belum akan menaikkan tingkat bunganya dalam waktu dekat (sebelum April). Tujuannya, untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara adidaya tersebut.

Hal ini juga, kata dia, mempertimbangkan angka inflasi yang relatif rendah menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia. “Tadi malam harga minyak mentah di pasar AS naik tipis 0,60% di US$48,94 per barel,” imbuhnya.

Perkembangan bursa global yang kondusif tersebut akan kembali mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini. Meski begitu, indeks dibayangi dengan pergerakan rupiah atas dolar AS yang masih berada di kisaran 12.700 per dolar AS.

Hingga penutupan sore nanti, diperkirakan David, IHSG akan bergerak dengan support di 5.170 dengan resisten di 5.250 cenderung menguat terbatas. “Penguatan terutama dipicu saham-saham yang sensitif interest rate seperti perbankan, properti, dan sektor konsumsi menyusul turunnya ekspektasi inflasi tahun ini,” ujarnya.

Melandainya inflasi, setelah pemerintah mempertimbangkan akan kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akhir Januari ini. “Langkah pemerintah ini akan membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat bunga acuannya dari level saat ini di 7,75%,” imbuhnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 5.170 dan support kedua di angka 5.140. Di sisi lain, resistance pertama di angka 5.230 dan resistance kedua di posisi 5.250.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*