Bursa Eropa Bisa Kian Solid di 2017

INILAHCOM, London – Saham sektor perbankan dan sektor migas akan menjadi penggerak bursa saham Eropa pada tahun 2017.

Tahun 2016 yang akan segera berakhir, mencatat pergerakan bursa tidak sesuai dengan strategi di awal tahun. Fenomena Brexit terjadi di paruh kedua tahun ini ternyata mampu menggerakan bursa secara signifikan.

Sektor perbankan memiliki catatan buruk dengan tingkat suku bunga yang negatif. Kinerjanya tidak sesuai harapan karena gagal membukukan pendapatan yang maksimal,seperti mengutip marketwatch.com.

Bursa juga tertekan dengan meningkatnya populisme, terorisme dan pemilu di Jerman dan Prancis. Namun investor bisa saja mengabaikan sentimen negatif tersebut dengan keyakinan baru di tahun 2017.

Analis memperkirakan bursa saham Eropa akan semakin kuat di tahun 2017. Bursa akan seiring dengan semangan pemulihan ekonomi mengejar ketertinggalan di kawasan tersebut.

“Imbal hasil obligasi dan momentum ekonomi global adalah dua penggerak ekonomi makro. Ini akan mempengaruhi kinerja ekuitas Eropa. Dua faktor tersebut sekarang semakin mendukung,” tulis analis Credit Suisse tentang outlook tahun 2017.

Indeks Stoxx 600 tutun 1,3 persen untuk tahun ini. Padahal indeks S&P 500 di AS tercatat naik 6 persen. Sedangkan bursa saham di negara berkembang masih mampu menguat 0,7 persen.

Potensi sentimen negatif datang dari ranah politik di Eropa menjelang pemilu di Jerman dan Prancis. Pesta demokrasi ini dapat memberikan ketidakpastian. Apalagi bila sampai mengancam persatuan negara Eropa.

“Kemenangan Trump dalam pilpres AS dan Brexit menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Namun kami berpikir adanya risiko tersebut masih berlebihan,” lanjut analisa dari Credit Suisse.

Pada awal Desember tercatat sebanyak 70 persen dana keluar dari Uni Eropa seperti halnya pada tahun 2015. Terutama karena kekhawatiran politik.

Morgan Stanley daalam catatannya mengungkapkan Ekonomi Eropa masih terbebani kekhawatiran politik. Jika hal itu tetap bertahan maka perlunya strategi pelonggaran fiskal  untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang lebih kiat. Ini akan berdampak pada pendapatan perusahaan kian positif. Pada akhirnya indeks saham juga akan bergerak positif di tahun-tahun ke depan.

Tren menurun untuk pertumbuhan ekonomi di Eropa dalam lima tahun terakhir. Namun berpotensi naik 12 persen di tahun 2017. “Ini sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi global yang moderat, margin yang lebih tinggi, pemulihan yang kuat pada sektor komoditas dan pulihnya sektor keuangan.”

Dari data yang ada, pertumbuhan Eropa jatuh 30% sejak tahun 2011 dan turun 44 persen sejak tahun 2007.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*