Bursa Eropa Berakhir Memerah

INILAHCOM, London – Bursa saham Eropa berakhir memerah pada perdaangan Jumat (24/2/2017). Investor merespon laporan laba yang mengecewakan sehingga menekan saham sektor pertambangan.

Bursa juga terbebani pergerakan Wall Street yang berada di area negatif. Sentimen negatif berasal dari pasar komoditas.

Indeks Acuan Eropa Stoxx 600 lebih rendah 0,7%. Mayoritas sektor saham berada di area negatif hingga akhir penutupan. Pada pekan ini indeks ini tercatat lebih rendah 0,06%.

Indeks FTSE turun 0,3 persen, indeks DAX turun 1,2 persen, indeks CAC melemah 0,9%, indeks IBEX 35 turun 0,4%. Untuk pekan ini, indeks CAC dan DAX turun tajam dengan turun 0,9 persen dan DAX turun 1,2 persen. Sementara FTSE hanya lebih rendah 0,3%, seperti mengutip cnbc.com.

Sektor saham sumber daya sangat membebani bursa saham di akhir pekan ini dengan turun hingga 2 persen. Saham raksasa pertambangan turun Rio Tinto dan BHP Billiton masing-masing turun hingga 3 persen. Saham pertambangan lain juga di bawah tekanan hingga akhir penutupan.

Pemicunya adalah pelemahan harga minyak mentah Brent dan WTI dari AS. Minyak Brent turun ke US$56,09 per barel dan minyak WTI turun ke US$54,04 per barel. Harga minyak mentah tertekan data persediaan minyak mentah AS naik untuk minggu ketujuh berturut-turut.

Sementara itu, saham konglomerat hiburan digital asal Prancis, Vivendi turun hampir 4 persen setelah mengecewakan analis dengan angka terbaru. Petinggi kelompok usaha ini, Vincent Bollore dilaporkan sedang diselidiki oleh jaksa Milan untuk dugaan manipulasi pasar mengenai saham grup di penyiar Italia Mediaset.

Dari London, saham RBS mengumumkan rugi bersih sebesar US$8,7 miliar untuk 2016. Ini artinya menjadi tahun kesembilan tanpa keuntungan. Sahamnya anjlok hingga 4,5 persen.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*