Bursa Eropa 24 Februari Berawal Lemah Terganjal Buruknya Laporan Laba Emiten

Bursa Eropa melemah pada awal perdagangan Jumat (24/02) karena investor mencerna menurunnya laporan pendapatan perusahaan.

Indeks FTSE bergerak pada 7.252,35, turun -19,02 poin atau -0,26%

Indeks DAX bergerak pada 11.907,51, turun -40,32 poin atau -0,34%

Indeks CAC bergerak pada 4.863,94, turun -27,35 poin atau -0,56%

Indeks IBEX 35 bergerak pada 9.468,30, turun -25,10 poin atau -0,26%

Indeks Pan-Eropa Stoxx 600 adalah 0,13 persen lebih rendah dengan sebagian besar bursa-bursa utama dan sektor hanyut ke dalam wilayah negatif.

Chemicals memimpin kerugian awal karena sektor turun lebih dari 0,9 persen. BASF, kelompok bahan kimia terbesar dunia dalam hal penjualan, muncul membebani sektor saat melaporkan penurunan 6 persen pada laba sebelum pajak pada tahun 2016. Sahamnya lebih dari 3 persen lebih rendah dalam transaksi awal.

Saham Media juga di wilayah negatif Jumat, perdagangan 0,7 persen lebih rendah. Perusahaan digital entertainment Perancis Vivendi tenggelam setelah mengecewakan analis dengan angka terbaru. Ketua kelompok Vincent Bollore dilaporkan sedang diselidiki oleh jaksa Milan untuk dugaan manipulasi pasar mengenai kepemilikan bangunan grup di penyiar Italia Mediaset, Reuters melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Saham Vivendi lebih dari 4 persen lebih rendah.

Sektor perbankan Eropa berfluktuasi di sekitar garis datar tak lama setelah pembukaan setelah Bank Inggris Raya RBS mengumumkan angka terbaru untuk 2016. Pemberi pinjaman melaporkan kerugian bersih $ 8,7 miliar untuk 2016 sebagai tahun kesembilan berturut tanpa keuntungan. Saham yang lebih dari 1,9 persen lebih rendah pada Jumat.

Dalam data ekonomi, kepercayaan konsumen Perancis dijadwalkan 10:00 waktu London. Di tempat lain, calon presiden Perancis Emmanuel Macron diharapkan untuk mengungkap tokoh-tokoh kunci dari rencana ekonomi yang diusulkan, Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak lemah jika laporan laba perusahaan mengalami penurunan. Namun juga akan mencernati data ekonomi, kondisi politik, pergerakan bursa Wall Street, serta harga minyak mentah.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*