Bursa China Mulai Rebound Setelah Turun Akibat Jebloknya Ekspor Bulan Maret

Pada perdagangan hari ini bursa saham China mengalami penurunan yang signifikan (10/4). Bursa saham retreat setelah sempat mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut sebelumnya. Pada perdagangan hari Selasa lalu bursa saham bahkan sempat ditutup pada posisi paling tinggi dalam dua bulan belakangan.

Di samping tekanan teknikal, rilis data figur perdagangan China di bulan Maret lalu juga menunjukkan kondisi yang kurang mengesankan. Meskipun demikian adanya kabar bahwa PBOC siap melakukan injeksi ke sektor keuangan untuk pertama kalinya sejak Januari lalu mampu memperkecil penurunan yang terjadi.

Ekspor mengalami penurunan sebesar 6.6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ekspor ini mengejutkan sebab sebelumnya diprediksi justru ekspor akan mengalami kenaikan sebesar 4.8 persen. Akan tetapi impor juga mengalami penurunan yang jauh lebih tajam mencapai 11.3 persen. Dengan demikian di bulan Maret lalu China tetap membukukan surplus perdagangan sebesar 7.71 miliar dollar AS.

Hari ini saham-saham pengembang property menjadi sektor yang mengalami penurunan paling tajam. China Vanke dan China Merchantes Property mengalami penurunan lebih dari 1 persen masing-masing. Poly Real Estate mengalami penurunan sebesar 2 persen.

Hari ini indeks benchmark di bursa saham China mengalami peningkatan yang signifikan. Indeks komposit Shanghai hari ini 200 sempat mengalami penurunan sebesar 0.3 persen. Akan tetapi saat ini indeks komposit Shanghai tampak mulai bergerak ke teritori positif, meskipun masih cenderung flat. Indeks tersebut naik 0.55 poin atau 0.03 persen dan berada pada posisi 2105.78 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham China pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan terbatas. Indeks benchmark komposit Shanghai tersebut diperkirakan bakal mengalami pergerakan pada kisaran 2080 – 2120 poin.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens                          


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*