Bursa China Bergerak Sideways, Sentimen Asia Masih Cenderung Lesu

Pada perdagangan di bursa saham China pagi hari ini terjadi pergerakan yang cenderung fluktuatif (25/3). Bursa China bergerak menguat setelah sempat turun tipis pagi tadi. Sentiment di kawasan Asia masih cenderung negatif setelah dini hari tadi bursa Wall Street ditutup dengan melemah akibat kekhawatiran pengenaan sanksi terhadap Russia oleh negara-negara G7. Aktivitas manufaktur di AS yang melemah di bulan Maret juga turut membebani sentiment yang ada di pasar.

Bursa Shanghai tampak bergerak naik tipis seiring dengan menguatnya nilai tukar yuan. Yuan rebound setelah sempat anjlok akibat kebijakan PBOC memperbesar kisaran pergerakan mata uang tersebut.

Saham-saham komoditas tampak menjadi sektor yang melemah pagi ini. Shandong Gold mengalami penurunan lebih dari 2 persen setelah harga emas diperdagangkan di kisaran 1 bulan terendah. Xiamen Tungsten tampak melemah sebesar 1.6 persen.

Kweichow Noutai tampak anjlok sebesar lebih dari 4 persen pada perdagangan hari ini. Harga saham mengalami penurunan meskipun adanya laporkan kenaikan 13.7 persen keuntungan bersih di tahun 2013 yang lalu.

Pagi ini indeks benchmark di bursa China sempat terseret melemah sebesar 0.1 persen. Akan tetapi saat ini indeks komposit Shanghai telah mampu bergerak ke teritori positif dengan membukukan kenaikan sebesar 0.15 poin atau 0.01 persen di posisi 2066.43 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham China hari ini akan cenderung mengalami peningkatan lanjutan meskipun terbatas. Indeks tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 2050 – 2080 poin.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*