Bursa Australia Terpukul Akibat Lesunya Wall Street, Kekhawatiran Sanksi terhadap Rusia

Pada perdagangan di bursa saham Australia pagi hari ini terjadi penurunan yang signifikan (25/3). Bursa saham Asia kembali diliputi oleh sentiment negatif setelah dini hari tadi bursa Wall Street ditutup dengan melemah akibat kekhawatiran pengenaan sanksi terhadap Russia oleh negara-negara G7. Aktivitas manufaktur di AS yang melemah di bulan Maret juga turut membebani sentiment yang ada di pasar.

Hari ini indeks benchmark di bursa Australia bergerak turun terbatas di tengah volume perdagangan yang lumayan sepi. Mata uang dollar Australia mengalami kenaikan hingga mencapai posisi paling tinggi di tahun 2014.

Para investor mengamati laporan keuangan dari beberapa perusahaan hari ini. Premier Investments mengalami kenaikan signifikan sebesar 6 persen setelah mengumumkan kenaikan 3.7 persen penghasilan di semester pertama. Perusahaan energy New Hope melemah sebesar 1.5 persen setelah melaporkan penurunan 67 persen pada keuntungan semester pertama.

Saham TPG Telecom tampak mengalami kenaikan tajam sebesar 8 persen pada perdagangan pagi ini. Kenaikan harga saham tersebut terjadi setelah perusahaan melaporkan kenaikan 15 persen keuntungan semester pertama.

Pagi ini indeks benchmark di bursa saham Australia tampak melemah dengan cukup signifikan. Indeks S&P ASX 200 tampak membukukan penurunan sebesar 27.39 poin atau 0.5 persen dan berada pad aposisi 5319.60 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks saham di bursa Australia hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Indeks tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5300 – 5340 poin.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*