Bursa Australia Langsung Tertekan

INILAHCOM, Sydney – Pasar saham Australia berada di bawah tekanan pada awal perdagangan Selasa [15/11/2016), karena investor mengubah taktik dalam mencari imbal hasil (yield).

Indeks acuan S&P/ASX 200 turun 26,0 poin atau 0,49 persen menjadi 5.319,7 poin, sementara indeks All Ordinaries turun 24,1 poin atau 0,44 persen menjadi 5.396,2 poin pada awal perdagangan.

Para pedagang telah memperkirakan pembukaan lemah karena penurunan tajam di harga-harga komoditas utama semalam, menekan saham-saham sumber daya, namun pergeseran dalam strategi imbal hasil juga melihat tekanan yang tidak semestinya pada sektor keuangan.

“Tampak ada pemberontakan di pasar obligasi yang mulai menyumpal permainan imbal hasil dividen,” kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy, menambahkan obligasi “mengirimkan sinyal yang sangat jelas” bahwa suku bunga di AS dan global sedang menuju lebih tinggi.

Namun, volume lesu dapat menyebabkan “pola-u” di pasar dalam perdagangan sore karena kondisi tetap “sangat fluky,” kata McCarthy.

Pada awal perdagangan, ANZ turun 0,99 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 0,51 persen, National Australia Bank turun 0,53 persen dan Westpac 0,84 persen lebih lemah.

BHP Billiton kehilangan 0,70 persen, rivalnya Rio Tinto merosot 0,27 persen, sementara penambang emas Newcrest terangkat 1,10 persen karena perburuan harga murah.

Namun demikian, Oil Search naik 0,23 persen, Santos kehilangan 0,52 persen, sementara Woodside Petroleum turun 0,55 persen.

Wesfarmers dan saingan Woolworths masing-masing 1,55 persen dan 0,86 persen lebih rendah.

Qantas menguat 0,97 persen dan telekomunikasi Telstra turun 0,73 persen. [tar]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*