Bursa Australia Ditutup Lemah Terbawa Sentimen Negatif Wall Street

Kabar dari negeri kangguru terpantau perdagangan bursa saham Australia hari ini ditutup flat cenderung melemah. Pelemahan ini dampak dari sentimen negatif para investor menyusul menurunnya prospek perekonomian China yang diprediksi pertumbuhan ekonominya akan mengalami perlambatan. Selain itu juga ditambah dengan bursa Wall Street yang ditutup lesu dampak dari sentimen data manufaktur China yang kurang menggembirakan.

Hari ini (25/3/2014) indeks benchmark di bursa Sydney ditutup melemah. Indeks S&P ASX 200 tersebut membukukan penurunan sebesar 10.3 poin ke posisi  5336.6.  Sementara indeks All Ordinaries jatuh 11.1 poin menjadi 5351.

Pelemahan bursa sydney pada perdagangan hari ini diikuti oleh saham-saham sektor pertambangan dan sektor keuangan terpantau mix.

Di sektor pertambangan BHP Billiton naik 0.5 persen menjadi $35.92, sementara pesainganya Rio Tinto juga menguat 1.43 persen menjadi $62.38. Sedangkan, Fortescue Metals naik 1.57 persen menjadi $5.17, Newcrest terpantau turun 5 persen menjadi $10.25 dan Oil Search juga anjlok 0.23 persen menjadi $8.53.

Di sektor keuangan, pelamahan dipimpin oleh emiten perbankan dimana, ANZ ditutup melemah 0.28 persen menjadi $32.31 dan Commonwealth Bank juga jatuh 0.08 persen menjadi $75.89. Disusul National Australia Bank yang menyerah 0.32 persen menjadi $34.76, sementara Westpac naik 0.71 persen menjadi $33.86.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memproyeksikan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari cenderung mengalami pergerakan yang menguat terbatas. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5340 – 5370 poin.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*