Bursa Australia Ditutup Flat Ditengah Kekhawatiran Melonjaknya Harga Produsen

Kabar dari negeri kangguru terpantau perdagangan bursa saham Australia hari ini ditutup menguat tipis ditengah pasar yang cenderung sepi pasca libur hari buruh pada kamis kemarin. Selain itu bergerak flatnya ASX 200 disebabkan oleh sentimen dari investor yang melihat adanya kenaikkan tajam yang dialami harga produsen di Australia. Hal ini menjadi ancaman tersebdiri bagi pertumbuhan produksi pada sektor riil negara kangguru tersebut.

Hari ini (2/5/2014) indeks benchmark di bursa Sydney ditutup menguat. Indeks S&P ASX 200 tersebut membukukan kenaikkan sebesar 1.8 poin ke posisi  5450.60.  Sementara indeks All Ordinaries naik 1.4 poin menjadi 5431.80.

Penguatan bursa sydney pada perdagangan hari ini diikuti oleh saham-saham sektor pertambangan bergerak mix dan sektor keuangan yang terpantau menguat.

Di sektor pertambangan BHP Billiton turun 1.25 persen menjadi $37.80, sementara pesainganya Rio Tinto juga turun 1.73 persen menjadi $61.89. Sedangkan, Fortescue Metals turun 4.21 persen menjadi $5.11 dan Newcrest terpantau naik 4.68 persen menjadi $10.73.

Di sektor keuangan, penguatan dipimpin oleh emiten perbankan dimana, ANZ ditutup naik 0.78 persen menjadi $34.94 dan Commonwealth Bank menguat 0.71 persen menjadi $79.45. Disusul National Australia Bank yang menguat 0.5 persen menjadi $35.99, sementara Westpac naik 0.22 persen menjadi $35.86.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memproyeksikan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari cenderung mengalami pergerakan yang menguat terbatas. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5440 – 5500 poin.

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*