Bursa Australia Akhiri Perdagangan Dengan Kerugian, Saham Utama Anjlok

Kabar dari negeri kangguru terpantau perdagangan bursa saham Australia hari ini ditutup anjlok mengikuti pergerakan bursa saham Wall Street dan bursa regional. Dimana para investor masih terpengaruh terhadap rilis data perdagangan China dan pergerakan saham-saham teknologi di AS yang bergerak overvalued.

Hari ini (11/4/2014) indeks benchmark di bursa Sydney ditutup melemah. Indeks S&P ASX 200 tersebut membukukan pelemahan sebesar 41.4 poin ke posisi  5,439.  Sementara indeks All Ordinaries jatuh 44.10 poin menjadi 5,433.

Pelemahan bursa sydney pada perdagangan hari ini diikuti oleh saham-saham sektor pertambangan dan sektor keuangan yang terpantau melemah.

Di sektor pertambangan BHP Billiton turun 1.06 persen menjadi $37.51, sementara pesaingnya Rio Tinto juga turun 1.31 persen menjadi $64.10. Sedangkan, Fortescue Metals turun 1.85 persen menjadi $5.31, Newcrest terpantau jatuh 0.46 persen menjadi $10.89 dan Oil Search turun 0.58 persen menjadi $8.53.

Di sektor keuangan, pelemahan dipimpin oleh emiten perbankan dimana, ANZ ditutup anjlok 0.82 persen menjadi $33.91 dan Commonwealth Bank jatuh 0.71 persen menjadi $77.34. Disusul National Australia Bank yang turun 0.51 persen menjadi $35.38, sementara Westpac jatuh 0.67 persen menjadi $34.2625.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memproyeksikan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari cenderung mengalami pergerakan yang menguat terbatas. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5410 – 5460 poin.

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*