Bursa Asia Tertekan karena Sentimen Ini

INILAHCOM, Tokyo – Beberapa sentimen negatif telah memaksa bursa saham Asia mengawali perdagangan Selasa (19/1/2017) di area negatif.

Investor Asia mencermati pergerakan indeks Dow Jones yang kian menjauh dari level psikologis 20.000. Hal ini memicu investor Asia mengurangi spekulasinya di bursa.

Sentimen negatif lainnya adalah jatuhnya harga minyak mentah hingga mendekati 4 persen di perdagangan AS. Pemicunya karena data ekspor minyak mentah Irak mengalami peningkatan di bulan Desember 2016.

Indeks ASX di Sydney melemah 0,4 persen di awal sesi. Pelemahan seiring dengan saham sektor energi yang merespon jatuhnya harga minyak mentah global. Sedangkan indeks Nikkei di Tokyo turun 0,2 persen karena penguatan yen.

Saham Toyota melemah 0,1 persen menjadi 6.922 yen. Pemicunya karena pernyataan itsNorth Amerika, Jim Lentz mengumumkan pada Senin kalau mereka akan menginvestasikan US$10 miliar selama lima tahun ke depan di AS. Tujuannya untuk memenuhi permintaan dan meningkatkan tanaman dan membangun model bahan bakar yang lebih efisien.

Produsen mobil Jepang baru-baru ini dikritik oleh Presiden terpilih Donald Trump di Twitter untuk memindahkan produksi yang Corolla ke Meksiko dari Kanada.

Sementara indeks Kospi di Seoul melemah 0,2 persen di awal sesi hari ini. Saham raksasa elektronik asal Korselm LG dan Samsung mempertimbangkan intuk membangun pabrik di AS. Mereka akan memproduksi alat rumah tangga sesuai keinginan Trump.

Kedua perusahaan akan mengumumkan rencananya untuk berinvestasi di AS menjelang pelantikan presiden baru pada 20 Januari mendatang. Saham LG Electronics turun 1,68 persen menjadi 2.700 won. Sementara saham Samsung Electronics beringsut 0,05 persen ke 186.2000 won per saham.

Dari kalender data ekonomi, Australia akan mengumumkan penjualan ritel November. Selain itu juga akan dirilis  indeks Harga Konsumen China dan indeks harga .

“Data Inflasi dari China bisa mengatur nada pergerakan bursa regional. Harga konsumen diantisipasi untuk menunjukkan perlambatan sederhana di tingkat pertumbuhan. Tetapi PPI diperkirakan untuk mempercepat dari 3,3 persen menjadi 4,6 persen,” kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets seperti mengutip cnbc.com.

“Data penting ini bisa membalikkan kelemahan komoditas industri, dan menambah rangsangan untuk setiap pembelian pada sesi akhir,” tambahnya.

Di Amerika Serikat, Dow Jones berakhir menjauh dari level 20.000 karena tergelincir 0,38 persen menjadi 19.887,38. Sementara indeks SP 500 turun 0,35 persen menjadi berakhir pada 2.268,9. Untuk Nasdaq ditutup naik 0,19 persen ke 5.531,82.

Di pasar mata uang, indeks dolar melemah pada perdagangan dan berakhir di 101,84, dibandingkan dengan harga tertinggi dari 102,29 kemarin. Yen menguat terhadap dolar pada 115,88, sementara dolar Australia lebih kuat menjadi US$0,7357.

Harga minyak mentah turun 4 persen pada hari Senin selama perdagangan AS. Pelemahan karena terjadi kekhawatiran terhadap rekor ekspor minyak mentah Irak dan meningkatnya produksi AS akan melemahkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak kesepakatan baru untuk memotong pasokan.

Kabar dari Irak tentang ekspor minyak dari pelabuhan Basra selatan mencapai rekor tinggi 3,51 juta barel per hari pada bulan Desember 2016. Akibatnya harga minyak mentah AS turun US$2,03 menjadi US$51,96 per barel. Sementara Brent berakhir turun US$2,16 menjadi US$54,94 per barel.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*