Bursa saham Asia bergerak mixed, dimana bursa saham di Jepang bergerak maju karena yen memperpanjang penurunan terbesarnya sejak Januari.
Yen tetap melemah setelah Bank of Japan membiarkan kebijakan moneter tidak berubah. Minyak mentah naik tipis, naik dari level terendah tujuh bulan. Greenback menguat dan imbal hasil Treasury 10-tahun naik pada hari Kamis karena data ekonomi A.S. memberi daya tarik terhadap padangan Fed yang mengatakan bahwa pasar tenaga kerja akan menguat karena kelemahan inflasi.
Dengan inflasi Jepang yang masih jauh dari targetnya, BOJ mempertahankan janjinya untuk terus menuangkan stimulus ke dalam perekonomian. Pernyataan kebijakan tersebut berlanjut pada kenaikan suku bunga Fed yang ketiga sejak Desember, menggarisbawahi bagaimana BOJ terus jatuh di belakang rekan-rekan globalnya dalam menormalisasi kebijakan.
Fokusnya pasar sekarang beralih ke konferensi pers Gubernur Haruhiko Kuroda, di mana investor akan mencari petunjuk yang dia berikan tentang nilai stimulus yang akan digelontorkan pemerintah Jepang.
Perancis menyelesaikan pemilihan Majelis Nasional yang baru dengan putaran kedua pemungutan suara pada hari Minggu yang diharapkan dapat menyerahkan Presiden Emmanuel Macron sebagai mayoritas legislatif yang luar biasa.
MSCI Inc. mengumumkan pada hari Selasa mendatang mengenai hasil dari 2017 Annual Market Classification Review, termasuk apakah MSCI Argentina dan MSCI China A akan ditambahkan ke indeks pasar negara berkembang.
Saham
MSCI Asia Pacific Index turun 0,1 persen pada pukul 2:39 siang di Tokyo. Indeks regional turun 1,3 persen pada hari Kamis, terbesar sejak 22 Maret.
Topix Jepang naik 0,3 persen, menghapus kerugiannya selama seminggu. SoftBank Group Corp melonjak 3,1 persen setelah meluncur 6,5 persen selama empat hari.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,1 persen dan Kospi Korea Selatan mundur 0,1 persen.
Hang Seng Hong Kong meningkat 0,3 persen dan indeks Straits Times Singapura naik 0,1 persen. Shanghai Composite Index turun 0,2 persen.
Mata uang
Yen turun 0,2 persen menjadi 111,12 per dolar, setelah turun 1,2 persen pada sesi sebelumnya, terbesar sejak Januari.
Indeks Spot Bloomberg Dollar menguat 0,1 persen, setelah naik 0,5 persen pada hari Kamis untuk menahan tiga hari kerugian.
Won Korea Selatan turun 1,2 persen, terbesar sejak 3 Maret.
Komoditi
Harga minyak mentah West Texas naik tipis menjadi $ 44,48 per barel. Minyak turun sekitar 3 persen untuk minggu ini, diperdagangkan mendekati level terendah sejak November.
Emas turun 0,1 persen menjadi $ 1,252.27, membawa kerugiannya untuk minggu ini menjadi 1,1 persen.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind