Bursa Asia Melemah Dipicu Pernyataan Bos The Fed

Tokyo – Bursa saham Asia pada awa perdagangan Kamis melemah setelah Direktur The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga kemungkinan akan terjadi Desember.

Indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, Indeks MSCI pagi ini Kamis (5/11) turun 0,5 persen, yang dipimpin pelemahan bursa saham Australia sebesar 1,2 persen.

Dari AS, semalam bursa saham Wall Street tergerus dimana indeks S&P 500 jatuh 0,4 persen dari level tertinggi dalam tiga bulan yang dicetak pada Selasa. Pelemahan didorong koreksi di sektor energi setelah penurunan harga minyak.

Sementara indeks Nikkei Jepang pagi ini melawan tren dan naik 0,6 persen, dimana kenaikan suku bunga The Fed Desember membuat dolar menguat terhadap yen.

Dalam komentar publik pertamanya sejak pertemuan Fed pekan lalu, bos bank sentral Amerika Serikat (AS) Yellen mengatakan, AS siap menaikkan suku bunga Desember jika data ekonomi mendatang mendukung. “Jika informasi yang masuk mendukung, maka pernyataan kami menunjukkan bahwa Desember akan terjadi kenaikan (suku bunga),” kata Yellen di depan Kongres AS.

Ahli strategi fixed income Nomura Securities, Tomoaki Shishido, mengatakan pernyataan Yellen menegaskan bahwa kenaikan suku bunga pada Desember adalah skenario dasar Fed.

Pasar global telah lama berfluktuasi oleh ketidakpastian waktu kenaikan buga The Fed. Kondisi ini membuat aset berisiko terpukul oleh kekhawatiran bahwa biaya pinjaman di AS lebih tinggi sehingga mengguncang ekonomi global.

Kenaikan Desember diperkuat pernyataan Presiden The Fed New York William Dudley, yang menyatakan, pihaknya setuju dengan Yellen.

Data ekonomi AS yang dirilis Rabu semakin membaik. Sektor swasta tetap mempekerjakan pegawainya sebesar 182.000 pada bulan Oktober. Sementara pesanan baru pada aktivitas di sektor jasa juga meningkat.

“Kenaikan suku bunga pada bulan Desember adalah sebuah kemungkinan. Tanda-tanda bahwa ekonomi dan pasar Tiongkok stabil dapat mendorong the Fed lebih percaya diri,” kata analis divisi wealth management UBS, Fumio Nakakubo.

Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*