Bursa Asia masih Labil


shadow

Di tengah liburan Nasional Hongkong, bursa saham Asia masih menunjukkan performa negative; penurunan bursa saham regional juga tidak terlepas dari pengaruh penampilan bursa saham Amerika yang juga nampak goyah, sementara dollar menguat pada level puncak empat tahun.

The MSCI Asia Pacific Index terkuras 0.3%. Japan’s Topix Index juga anjlok 0.1%. Sementara Standard & Poor’s 500 index futures menurun 0.2% setelah saham energy tertekan.

Pada sepanjang kuartal kemarin, spekulasi atas kemungkinan peningkatan suku bunga AS yang bersanding dengan meningkatnya tensi geopolitik di Irak dan Ukraina menggiring bursa saham menukik , sementara obligasi dan dollar AS naik.

Tensi politik di Hong Kong  dan data US consumer confidence yang berlabel “sangat mengecewakan” juga menjadi faktor tambahan terpuruknya kinerja bursa saham Asia, terutama  untuk item Hang Seng, Nikkei dan Kospi yang terus menunjukkan penurunan.

Kemarin, Hangseng tertekan pada level low 22800 sebelum ditutup pada level 22845. Gap opening menurun  pada pekan mendatang tetap membayangi jejak Hang Seng, terutama jika demonstrasi di Hong Kong masih berlanjut; apalagi jika pola sebarannya  kian menelusup ke segenap  pelosok kota, maka Hang Seng rentan untuk menembus are 22000

Di sisi lain, pola naik Nikkei nampak tersendat dalam dua hari terakhir dan kemarin terlihat bersimpuh pada level low 16075 sebelum ditutup sedikit naik pada level 16160. Jika hari ini bergerak di bawah 1600, setidaknya rentan untuk terpelanting menuju level 15900

Untuk Kospi, penurunan dalam tiga hari terakhir hingga Rabu ini masih menjadi kendala untuk bergeliat lagi, setelah Selasa kemarin mendiami level low 256.45 dan ditutup pada area 256.95. Hari ini, setelah dibuka pada level 256.40 sempat menjemput level low 255.35 dengan support berikut, 254.90 dan 253.30

Hasil data US ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Manufacturing PMI yang akan dirilis jam 19.15 dan 21.00 malam ini, diperkirakan akan mempengaruhi performa bursa saham Asia untuk esok nanti


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*