Bursa Asia Masih dalam Tekanan Mr Trump

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Asia berakhir melemah pada perdagangan Selasa (31/1/2017). Investor masih mengkhawatirkan kebijakan Trump tentang imigrasi.

Indeks Nikkei di Tokyo melemah saat penguatan yen terhadap dolar AS. Pasar valas merespon kebijakan Bank of Japan yang mempertahankan moneter stabil.

Nikkei turun 327,51 atau 1,6 persen ke 19,041,34. Yen bergerak ke level 113,68 sebelum keputusan BOJ dan bergerak ke 113,48. Bank sentral Jepang memprediksi PDB menuju 1,4 persen untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret dari prediksi sebelumnya di 1 persen pad abulan Oktober. BOJ mengharapkan inflasi naik menjadi 2 persen di tahun 2018.

Kekuatan yen pada hari ini menekan pergerakan bursa saham. Apalagi saham ekspor tercatat mengalami penutunan. Saham Toyota turun 1,8 persen, saham Honda turun 2,8 persen, saham Nissan turun 1,4 persen, saham Sony turun 2,2 persen dan saham Fujitsu turun 4,7 persen.

Sedangkan indeks acuan bursa Sydney, ASX turun 0,7 persen. Indeks Kospi di Seoul turun 0,7 persen. Indeks Shanghaidan indeks Hang Seng masih menikmati libur imlek, seperti mengutip cnbc.com.

Bursa Asia seiring dengan pelemahan bursa Wall Street. Sentimen negatif datang dari kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang meneken surat perintah pada Jumat malam pekan lalu untuk melarang masuknya warga dari negara mayoritas muslim seperti Irak, Iran, Suriah, Sudan, Libya, Somalia dan Yaman.

Dengan kebijakan tersebut, Dow Jones turun 0,6 persen, indeks S&P turun 0,6 persen, indeks Nasdaq melemah 0,8 persen. “Pasar sedang berjuang dengan sifat Presiden Donald Trump,” kata analis DBS Bank Singapura. Sederhananya, pasar bersorak terhadap rencana Trump pada November-Desember hanya untuk berharapan dengan taring proteksionisme di bulan Januari.”

Dari pasar minyak , tercatat minyak mentah AS melanjutkan tren penurunan, merosot 0,44 persen menjadi US$52,40 per barel. Pada hari sebelumnya,  sudah turun 54 sen per barel selama AS jam pada hari Senin. Sedangkan minyak patokan global jenis Brent tergelincir 0,18 persen pada ke US$55,13.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*