Bursa Asia Masih Cari Pijakan Bergerak

INILAHCOM, Singapura – Pada awal pekan ini, bursa Asia bergerak variatif. Sentimen yang menggerakkan indeks sebagian karena pengaruh data ekonomi kawasan Asia.

Indeks Nikkei naik 0,9 persen setelah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga pemerintah Jepang yang tumbuh 2,2 persen. Yen melemah terhadap dolar ke 106,87 dari 104 di perdagangan AS.

Sementara indeks ASX di Sudney turun 0,7 persen yang terseret penurunan saham sektor keuangan yang turun 1,08 persen. Saham Bank Westpac dan ANZ turun 3,4 persen dan 2,05 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Untuk indeks Kospi di Seoul naik 0,1 persen di awal perdagangan. Penguatan tertahan krisis politik dengan aksi unjuk rasa pengunduran Presiden Park Geun-hye pada akhir pekan lalu. Sementara pelemahan terjadi di indeks Hang Seng 1,4 persen dan indeks Shanghai turun 0,01%.

Sedangkan harga minyak mentah naik 0,1 persen ke US$43,49 per barel. Sementara harga minyak jenis Brent naik 0,2 persen ke US$44,86 per barel.

Pada akhir pekan lalu, harga minyak mentah naik 2 persen setelah OPEC mengungkapkan produksi minyak naik menjadi 33.640.000 barel per hari pada bulan Oktober. Produksi ini naik 240.000 per hari dari bulan sebelumnya.

Pasar saham AS pada akhir pekan lalu berada di jalur penguatan. Indeks Dow Jones naik 0,2 persen, indeks S&P turun 0,1 persen dan indeks Nasdaq naik 0,5 persen.

Hari ini investor Asia menunggu data investasi aktiva tetap, penjualan ritel dan produksi manufaktur China.

Selain itu, investor juga masih mencermati perkembangan setelah Donald Trump memenangkan pilpres AS tahun ini. Sentimen lainnya adalah potensi Fed menaikkan suku bunga di akhir tahun ini.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*