Bursa Asia "Flat" Cenderung Menguat

Tokyo – Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Kamis (26/12) flat (mendatar) cenderung menguat menyusul sentimen data manufaktur Tiongkok dan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI Asia Pacific Index sedikit berubah di awal perdagangan. Sementara indeks Nikkei Jepang mengait 0,2 persen. Sedangkan indeks Hang Seng (Hong Kong) naik +0,11 persen.

Sementara dari AS, Indeks Dow Jones Industrial Avg dini hari tadi naik sebesar +0,08 persen, sedangkan indeks S&P500 turun -0,08 persen.

“Secara keseluruhan, bursa dunia tampaknya berada dalam tren berisiko. Namun valuasi masih terlihat tidak terlalu mahal, kecuali untuk pasar saham AS,” kata ekonom senior pasar modal Daiwa Securities, Hirokazu Kabeya, Kamis (26/2).

Menurut data Thomson Reuters, rasio harga per laba saham di bursa AS mencapai 19,6, sementara pasar saham dunia secara keseluruhan diperdagangkan pada 16,3 kali.

Data penjualan rumah baru di AS bulan Januari 2015 menunjukkan penjualan yang solid meskipun terjadi badai salju di timur laut di negeri Paman Sam tersebut.

Positifnya data penjualan rumah AS mengikuti survei aktivitas di sektor pabrik Tiongkok yang naik tipis ke 50,1 atau level tertinggi dalam empat bulan pada bulan Februari.

Sementara pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen mengisyaratkan tidak tergesa-gesa untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan (The Fed Rate).

“Itu sudah jelas bahwa pertemuan Federal Open Market Committe menyatakan kenaikan suku bunga sangat fleksibel,” kata Global C0-head of FX Stratefgy National Aistralia bank, Ray Attrill di Sydney, Kamis.

Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Sumber:Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*