Bursa Asia Bervariasi di Akhir Sesi

INILAHCOM, Tokyo – Data ekonomi dan pelemahan dolar telah mempengaruhi pergerakan bursa Asia pada perdagangan Kamis (5/1/2017).

Bursa Jepang bergerak melemah dengan penguatan yen terhadap dolar. Hal ini memicu pelemahan saham sektor ekspor. Pada perdagangan sebelumya bursa Tokyo telah naik 2 peren.

Indeks Nikkei turun 0,3 persen seiring pelemahan dolar AS sejak dari perdagangan di AS. Saham elektronik melemah tajam setelah gagal mempertahankan penguatan dolar AS, seperti mengutip cnbc.com.

Saham Sharp turun setelah naik tajam 8,8 pesen. Sementara saham Toshiba telah memantul ke atas seteah turun tajam. Toshiba tercatat naik 4,7 persen.

Indeks ASX di Sydney naik 0,3 persen dengan dukungan saham energi. saham tambang emas naik 2,4 persen. Meski telah naik dalam empat pekan terakhir.

Penambang emas Newcrest Mining naik 1,77 persen menjadi A $ 20,71 per saham, sedangkan Evolution mining melonjak 1,9 persen menjadi A$ 2.15.

Indeks Kospi di Seoul naik 0,1 persen. Saham LG Display diperdagangkan naik 0,16 persen menjadi 31.500 won per saham, setelah jatuh sebanyak 1 persen pada perdagangan sebelumnya.

Sedangkan saham Samsung Electronics turun 1,66 persen menjadi ₩ 1.778.000. Kenaikan terjadi setelah manajemen LG  mengatakan perusahaan itu dalam pembicaraan dengan Samsung Electronics tentang penyediaan panel TV, meskipun lebih detail konkrit belum dirilis.

Sementara bursa  Hong Kong, indeks Hang Seng naik 1,4 persen pada sore hari. Pemicunya Indeks Pembelian Manajer ‘Nikkei (PMI) untuk bulan Desember menunjukkan ekonomi sektor swasta mungkin berada di titik puncak pemulihan. Indeks PMI menjadi 50,3, dibandingkan untuk bulan November PMI di 49,5.

Bursa saham China bergerak menguat dengan indeks Shanghai ditutup naik 0,21 persen atau 6,75 poin pada 3,165.55. Namun indeks komposit Shenzhen berakhir turun 0,16 persen atau 3,2 poin pada 2,005.58.

Indeks pembelian manajer China (PMI) untuk sektor jasa untuk Desember naik ke membaca tertinggi sejak Juli 2015 53,4 dibandingkan dengan 53,1 pada bulan November. Data ini meningkatkan lebih lanjut ini pandangan bahwa perekonomian China masih positif. Data manufaktur PMI pembacaan awal pekan ini juga datang lebih kuat dari yang diharapkan.

Dolar AS jatuh terhadap nilai tukar mata uang dari tingkat tertinggi dalam 14 tahun pekan ini. Greenback diperdagangkan pada 102,22 pada hari Kamis selama jam perdagangan Asia, tergelincir dari tinggi Rabu di 103,44.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*