Bursa Asia berlari menguat di hari kelima

JAKARTA. Bursa kawasan Asia menuju penguatan hari kelima. Sementara dollar Amerika Serikat melanjutkan pelemahan terhadap kurs utama dunia, rupiah memimpin penguatan di antara mata uang kawasan.

MSCI Asia Pacific Index menguat 0,7% pada pukul 7:13 pagi di London. Acuan bursa negara berkembang, MSCI Emerging Markets Index menguat 0,4%. 

Indeks Topix di Jepang menanjak 0,8% sementara Nikkei 225 Stock Average menguat 1%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melaju 0,3%. 

Bursa Asia melaju di tengah spekulasi lemahnya data ekonomi Amerika Serikat sampai Jerman. Goldman Sachs Group Inc meramal, pelambatan produksi di AS dan tenaga kerja, kemungkinan akan menjaga suku bunga AS di level 0 persen dalam waktu yang lebih lama, mungkin sampai tahun 2016 atau lebih. 

Rupiah melaju setelah ramalan terhadap langkah Federal Reserve tersebut. Rupiah menguat 2,3% setelah tertahan di posisi terlemah sejak tahun 1998. Bursa Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menugat sampai 2,6%. 

Selama ini, rupiah tertekan lantaran spekulasi pasar bahwa ongkos pinjaman obligasi dollar pemerintah Indonesia akan membengkak setelah Federal Reserve menaikkan bunga. Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tercatat paling banyak dirangkul investor asing ketimbang surat utang negara lainnya di Asia Tenggara. 

“Investor melihat sinyal rupiah telah stabil dan tidak akan turun signifikan lagi. Sekali pasar melihat stabilisasi ini, mereka akan melihat valuasi bursa Indonesia menarik,” kata Kim Kwie Sjamsudin, Kepala Riset Yuanta Securities Indonesia. 

Yen tercata menguat 0,2% sore ini ke level ¥ 120,26 per dollar. Dollar Australia juga menanjak 0,5% menjadi 71,20 per dollar AS. 

Editor: Sanny Cicilia.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*