Bursa Asia Bergerak Variatif di Kamis Pagi

INILAHCOM, Hong Kong – Bursa saham Asia bervariasi pada awal pembukaan Kamis (14/7/2016). Investor membatasi transaksi setelah Wall Street berakhir cenderung mendatar.
 
Indeks ASX di Sudney naik 0,3 persen, indeks Nikkei naik 0,5%, sedangkan indeks Kospi di Seoul melemah 0,1 persen. Dari Hong Kong, indeks Hang Seng mendatar dan indeks Shanghai turun 0,2 persen, demikian mengutip cnbc.com.
 
“Dalam beberapa hari terakhir sentimen risiko seiring ekspektasi terhadap stimulus lanjutan telah berkurang sehingga memicu keluar dari pasar,” kata analis pasar modal di National Australia Bank, Rodrigo Catril. “Sekarang kekcewaan investor meningkat karena ekspektasi terhadap stimulus perlu beberapa kebijakan.” 
 
Ekspektasi terhadap stimulus lanjutan telah memicu bursa saham mengalami reli di beberapa kawasan. Stimulus lanjutan itu diharapkan dari Inggris dan Jepang. Untuk Jepang, bursa aham mulai pulih meninggalkan yen yang melemah terhadap dolar AS. 
 
Sementara Bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuan di ldvel 1,25 persen. Kebijakan ini telah memicu won melambung tinggi.
 
Untuk minyak mentah di perdagangan Asia, jenis Brent naik 0,9 persen ke US$46,7 per barel. Untuk minyak mentah AS jenisd WTI naik 0,9% juga ke US$45,1 persen.
 
Sementara saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 melebihi penutupan Selasa, karena investor mencerna rilis terbaru laporan Beige Book Federal Reserve.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 24,45 poin atau 0,13 persen menjadi berakhir di 18.372,12. Indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,29 poin atau 0,01 persen menjadi 2.152,43. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq turun 17,09 poin atau 0,34 persen menjadi 5.005,73.
 
Menurut Beige Book Fed yang dirilis pada sore hari, laporan dari 12 distrik Federal Reserve menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi telah berkembang secara mantap di sembilan distrik sejak sebelumnya laporan Beige Book dan kontak-kontak di Boston menggambarkan sebagai optimis.
 
Analis berpikir bahwa Beige Book menunjukkan ekonomi AS terus tumbuh, tapi tidak pada kecepatan di mana The Fed akan merasa nyaman untuk menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.
 
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*