Bursa AS merosot di tengah kebingungan investor

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat kembali ditutup dengan pelemahan, Rabu (23/9), untuk empat hari berturut-turut. Saham-saham energi merosot mengikuti harga minyak mentah dunia yang tertekan di bawah US$ 45 per barel. 

Salah satu indeks acuan AS, Standard & Poor’s 500 tergelincir 0,2% menjadi 1.938,76 pada penutupan pukul 4 sore di New York. Ini merupakan level terendah sejak 4 September. 

Dow Jones Industrial Average turun 50,58 poin atau 0,3% menjadi 16.279,89. Sedangkan Nasdaq Composite Index turun 0,1%. 

Pasar saham berfluktuasi belakangan lantaran bank sentral AS Federal Federal Reserve tak kunjung memberi kepastian pasar mengenai penghentian stimulus. Gubernur The Fed Janet Yellen diharapkan pasar memberi petunjuk pada pidatonya di Massachusetts setelah penutupan bursa Kamis (24/9). 

“Perdagangan Rabu lebih sepi. Kami berharap pada pidato Yeelen besok, dia akan memberi komentar lebih jauh mengenai langkah The Fed sehingga bisa menarik kebingungan dan ketidakpastian di pasar akibat pernyataannya pekan lalu,” kata Matt Maley, Equity Strategist di Miller Tabak & Co LLC di New York.

Yellen pekan lalu mengatakan, akan menyelidiki potensi pelambatan di China dan emerging market berimbas pada AS. Namun, pasar tetap yakin, The Fed akan menaikkan bunga pada tahun ini.

Sedangkan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi tadi malam memberi sinyal kondisi makro ekonomi saat ini lebih menantang. Dia menegaskan, tidak akan ragu-ragu mengambil langkah jika risiko megalami penguatan.

Editor: Sanny Cicilia.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*