Bursa AS juga Alami Aksi Jual

Bursa AS juga Alami Aksi Jual

INILAH.COM, New York – Jatuhnya mata uang di beberapa negara berkembang masih menekan bursa saham AS pada pekan ini.

Tren tersebut menambah daftar kekhawatiran investor yang sekarang sedang mencermati pasar negara berkembang. “Voltiitas kurs mata uang di pasar berkembang telah mempengaruhi pasar sehingga banyak investor yang mengurangi posisi di beberapa hari perdagangan,” kata Jim Russels, analis senior strategi ekuitas di US Bank Wealth Management.

Mata uang yang tergelincir terjadi di Taiwan, Rusia dan Turki. Mata yang mereka mengalami aksi jual setelah indikasi melambatnya perekonomian China.

Ketergantungan terhadap pasar ekspor China dan tren naiknya dolar AS menjadi penyebabnya. Dolar AS lebih kuat karena The Federal Reserve AS melakukan pemangkasan stimulus moneter lagi menjadi US$65 miliar per bulan dari US$75 miliar per bulan.

Dolar AS di beberapa negara masuk lagi ke bursa dan pasar uang AS. “AS terlihat lebih sabil dan fundamental ekonomi lebih unggul dari ekonomi global lainnya,” lanjut Russell.

“Kami pikir penurunan bursa AS akan terbatas. Kami tidak merasakan wipe-out atau penurunan drastis,” tambahnya.

Pada perdagangan Jumat (31/1/2014), indeks Dow Jones turun 0,9%, indeks SU&P meleah 0,6%. Indeks Nasdaq lebih rendah 0,4%. Pelemahan terbesar terjadi pada saham sektor energi dan konsumen. Sektor telekomunikasi dan utilitas menahan pelemahan lebih drastis.


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*