BUMN Semen Ini Tertolong Ada Paket Ekonomi Jilid III

Jakarta -PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) merasakan dampak positif dari paket kebijakan ekonomi jilid III. Turunnya harga minyak solar dan tarif listrik, membuat BUMN ini dapat menurunkan biaya produksinya.

“Ada listrik yang turun, kemudian ada solar,” kata Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni di sela MoU Semen Indonesia dan BNSP di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Untuk solar, ongkos transportasi untuk membawa semen bisa turun hingga 2%. Biaya transportasi berkontribusi sekitar 15%-17% dari total biaya produksi semen.

“Bisa berkurang 1-2% (transportasi). Ini baik,” ujarnya.

Terkaitnya pelemahan dolar beberapa hari ini, pihaknya mengaku tidak merasakan dampak yang signifikan. Alasannya, pinjaman Semen Indonesia mayoritas berbentuk rupiah.

“Dolar sudah disiapkan untuk kebutuhan 2015. Kita sudah hedging 80% dari total kebutuhan 2015,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Semen Indonesia meluncurkan sertifikasi profesi di bidang industri semen. Untuk meluncurkan sertifikasi ini, Semen Indonesia menggandeng Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sebagai bentuk kerjasama dengan BNSP, Semen Indonesia mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP SMI Group).

Suparni menjelaskan, program sertifikasi profesi bertujuan menciptakan dan memperkuat daya saing Semen Indonesia di industri semen. Apalagi dengan adanya pasar bebas ASEAN yang sebentar lagi akan berlaku, pihaknya dinilai perlu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di induk dan anak usaha.

“Dalam rangka membangun keunggulan bersaing perusahaan serta menghadapi persaingan luar biasa. Kami di Semen Indonesia, perlu untuk naikkan daya saing,” jelasnya.

Pasca penerapan sistem sertifikasi ini, Semen Indonesia menargetkan proses produksi, kelancaran operasi, pengelolaan dampak lingkungan hingga faktor keselamatan kerja bisa ditingkatkan.

Di dalam lembaga sertifikasi internal ini, terdapat aktivitas seperti menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi, membuat perangkat asesmen dan uji kompetensi, menyediakan tenaga kerja uji, melaksanakan sertifikasi profesi, melaksanakan pengawasa dan pemeliharaan sertifikasi, hingga memeilihara kinerja asesor.

Sementara itu, Ketua BNSP, Sumarna S. Abdurahman mengatakan, program sertifikasi di industri semen nantinya bisa membentengi industri semen nasional dari serbuan tenaga kerja semen dari luar negeri. Sertifikasi ini membuat tenaga kerja Indonesia menjadi lebih kompeten.

“Karena liberasisasi, kita nggak bisa menghindar. Ada mobility skill labour. Hal sama terjadi di industri semen. Kita punya potensi sumber daya alam. Melalui sertifikasi, kita lindungi tenaga kerja agar tidak tergantikan,” tuturnya.

(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*